Perkuat Posisi Bank of Choice, Bank DBS Bertransisi Menuju Keberlanjutan

- 20 Februari 2023, 14:49 WIB
DBS Group Research. Foto ilustrasi: Bank DBS Indonesia
DBS Group Research. Foto ilustrasi: Bank DBS Indonesia /

SEPUTAR CIBUBUR – Semakin siap memperkuat kehadirannya sebagai salah satu advokat yang menggencarkan gerakan ekonomi hijau di Indonesia, DBS Bank Ltd (Bank DBS) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 lalu, memaparkan penting bagi industri yang memproduksi tingkat karbon tinggi untuk memulai dekarbonasi atau bertransisi menjadi lebih hijau, seperti industri otomotif.

Di sisi lain, institusi finansial seperti Bank DBS memiliki peran yang penting dalam mendorong agenda keberlanjutan melalui kerja sama sustainability financing atau transition financing. 

Menekan emisi karbon membutuhkan usaha kolektif, baik dari pihak pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Untuk itulah, Bank DBS memberikan solusi keuangan berkelanjutan seraya menuju masa depan ekonomi rendah karbon. Salah satu perwujudannya adalah dengan menandatangani Net-Zero Banking Alliance (NZBA), sebuah aliansi bank yang diselenggarakan oleh Inisiatif Keuangan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan komitmen pada jalur Net Zero Emission (NZE) global, per Oktober 2021.

Baca Juga: Ini Saran Strategi Investasi Bank DBS Indonesia di Tahun Kelinci Air

Chief Executive Officer Bank DBS Piyush Gupta mengatakan bahwa komitmen Bank DBS terhadap NZE 2050 adalah langkah proaktif perusahaan dalam menjawab kebutuhan nasabah dan masyarakat. Realisasi komitmen tersebut tertuang dalam laporan “Our Path to Net Zero – Supporting Asia’s Transition to a Low-carbon Economy” yang memaparkan target dekarbonisasi Bank DBS untuk sejumlah sektor strategis.

“Target dekarbonisasi akan berperan sebagai panduan untuk pembiayaan kami ke emisi nol bersih melalui perubahan yang terukur,” ujar Piyush Gupta.

Sembilan sektor industri sebagai target dekarbonisasi

Laporan tersebut menjelaskan keikutsertaan Bank DBS dalam menjalankan kewajiban penyelarasan portofolio pinjaman dan investasi dengan target emisi nol bersih di 2050. Dalam laporan yang sama, Bank DBS menetapkan target dekarbonisasi yang berfokus pada sektor daya, minyak dan gas (migas), otomotif, aviasi, ekspedisi, baja, real estate, serta untuk sasaran cakupan data meliputi pangan dan agribisnis, juga bahan kimia.

Baca Juga: DBS jadi Studi Kasus Sukses dalam Transformasi Digital Harvard Business School

Kesembilan sektor dekarbonisasi yang menjadi sasaran Bank DBS sejauh ini merupakan deretan institusi yang menghasilkan emisi terbesar dari portofolio Bank DBS. Di antara sejumlah sektor itu, migas merupakan salah satu sektor yang mendapat sorotan. Pasalnya sektor ini tengah dituntut untuk menghasilkan energi yang lebih bersih. Oleh sebab itu, Bank DBS menargetkan pengurangan emisi absolut dari pendanaan di sektor migas sebesar 28 persen di 2030 mendatang.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x