Energi Transisi ke EBT, Ini Ajakan Aspebindo kepada Pengusaha Batubara

- 3 Maret 2023, 22:56 WIB
Acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Proteksi Energi pada Rabu (1/3/23). Foto: Aspebindo
Acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Proteksi Energi pada Rabu (1/3/23). Foto: Aspebindo /

SEPUTAR CIBUBUR - Proses transisi energi  Indonesia mengancam keberadaan batubara. Pasalnya, semua berlomba-lomba beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT) Untuk itu, Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo) mengajak pengusaha batubara untuk berinovasi menghadapi perubahan energi dunia.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Aspebindo, Muhammad Arif dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Proteksi Energi di Jakarta, Rabu (1/3/23).

"Kita tidak bisa pungkiri secara global komitmen pemerintah kita menuju energi hijau dimana hal ini jelas berpengaruh akan permintaan batubara secara jangka panjang. Namun di sisi lain kita juga harus memperhatikan keberlanjutan. Artinya sebagai pelaku usaha kita mengikuti dan bagaimana kita mengambil peluang yang ada, sebagai pengusaha bisa lebih inovatif dalam menghadapi proses energi terbarukan,” tutur Muhammad Arif dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga: Bertemu Satu Meja, Ini Komitmen Aspebindo dan DEN soal Ketahanan Energi

Dalam menghadapi perubahan energi dunia, bertransisi menuju energi hijau. Sekjen Aspebindo mengatakan bahwa sebagai pelaku usaha kuncinya adalah adaptif terhadap peluang bisnis.

"Sebagai asosiasi pelaku usaha, pemasok energi, kita harus tetap relevan dan kuncinya adalah mengadaptasi dengan peluang bisnis yang ada. Aspebindo sendiri kita sudah memiliki beberapa perusahan batu-bara yang sudah mulai diversifikasi unit bisnisnya, contohnya ke biomassa”, ungkap Muhammad Arif.

Menurut Arif, meskipun pengembangan energi terbarukan merupakan komitmen bersama, namun masih menghadapi kendala dalam pengembangannya terutama dalam hal penyaluran pembiayaan atau investasi dan pada sisi komersial.

Baca Juga: Aspebindo Apresiasi Penjualan Listrik PLN Naik 6.61%

"Bicara investasi energi terbarukan adalah investasi jangka panjang dan besar. Investasi pengembangan energi terbarukan masih lebih tinggi dibandingkan dengan sumber energi fosil di Indonesia dan hal ini membuat investor sulit dalam merencanakan investasi jangka panjang. Kemudian infrastruktur, dan relugasi kita juga terkendala. Di sisi lain, kesadaran masyarakat juga perlu dibangun,” ungkap Arif.

Oleh karena itu, Aspebindo terus mendukung pemerintah dan lembaga terkait untuk melakukan langkah- langkah konkret dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan. Arif menambahkan bahwa Aspebindo siap berkolaborasi.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x