Aspebindo Apresiasi Penjualan Listrik PLN Naik 6.61%

- 26 Januari 2023, 08:57 WIB
Kabel listrik. Foto ilustrasi: Aspebindo
Kabel listrik. Foto ilustrasi: Aspebindo /

SEPUTAR CIBUBUR - PT PLN (Persero) baru saja mengumumkan kenaikan signifikan penjualan di masa pemulihan ekonomi pasca pandemi. Penjualan kumulatif PLN sampai dengan bulan November 2022 mencapai 250,4 Terawatt Hour (TWh) dimana secara Year on Year (YoY) tumbuh sebesar 6,61%. Kinerja yang sangat baik ini menurut Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) perlu diapresiasi.

Ketua Umum Aspebindo, Anggawira, menyebut PLN telah ikut serta menggenjot perekonomian Indonesia yang mulai pulih dari Covid-19, naiknya penjualan listrik adalah salah satu indikatornya.

“Penjualan listrik yang naik menjadi sinyal positif kebangkitan ekonomi kita, dan ini tentu tak lepas dari upaya PLN yang pada waktu covid-19 menyalurkan stimulus-stimulus yang membantu industri untuk tetap bertahan,” ucap Anggawira, dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: Aspebindo Siap Gelar Rakernas Konsolidasikan Pengusaha Minerba

Sebelumnya PLN telah menyalurkan stimulus sebanyak Rp 24,23 Triliun untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid -19. Stimulus ini disebut Anggawira penting bagi bisnis dan industri kecil untuk bertahan.

“Perlambatan ekonomi yang menghantam pebisnis kecil sangat terbantu dengan adanya stimulus dari PLN sehingga mereka bisa bertahan, jadi saat ekonomi kembali normal seperti sekarang pebisnis kecil bisa meningkatkan produksinya dan konsumsi listrik meningkat’” tegas Anggawira.

Menurut dia, tantangan PLN untuk masa selanjutnya adalah mengenai kualitas rasio elektrifikasi, Anggawira menyebut meski rasio elektrifikasi sudah tinggi PLN perlu terus menjamin pasokan listrik yang berkualitas dan handal agar dapat meningkatkan ekonomi desa dan daerah.

 Baca Juga: Aspebindo Dorong Pemerintah Fasilitasi Investasi PLTN, Ini Alasannya

“Rasio elektrifikasi kita memang sudah tinggi angka ini perlu ditingkatkan terutama kualitasnya, agar listrik ini bisa diandalkan untuk kegiatan ekonomi dan industri, rencana untuk mengurangi penggunaan batubara juga perlu kita tindak lanjuti untuk mencari energi primer yang akan menjadi menggantikan batubara terutama kesanggupan sumber energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik kita yang akan terus naik,” kata Anggawira.

Asal tahu saja PT PLN (Persero) menyebutkan rasio desa yang telah menikmati aliran listrik kini mencapai 99,78% dengan jumlah sebanyak 83.280 desa sampai November 2022.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x