Siap Masuk BEI, MUTU International Lepas 30% Saham Senilai Rp103,71 Miliar

- 14 Juli 2023, 00:09 WIB
Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (2 dari kiri pegang mic) menjawab pertanyaan media saat konferensi pers Public Expose rencana IPO di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/07).  Foto: Lucius GK
Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (2 dari kiri pegang mic) menjawab pertanyaan media saat konferensi pers Public Expose rencana IPO di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/07). Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR Perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC, PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU), akan melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mendapatkan surat izin Pra-Efektif dan izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Juli 2023.

Melalui mekanisme IPO, MUTU akan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp105 hingga Rp110 per saham. Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp99,00 miliar hingga Rp103,71 miliar. Bersamaan dengan penawaran umum saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1. Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp324 selama periode 9 Februari 2024 – 8 Agustus 2025.

Baca Juga: MUTU International Terbitkan Ratusan Sertifikat Dukung Bursa Karbon

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga menyatakan bahwa IPO merupakan salah satu langkah strategis yang diambil Perseroan untuk menangkap peluang yang lebih besar di industri TIC Indonesia. Saat ini masih belum banyak perusahaan yang terlibat dalam industri TIC. Konsumen bahkan pelaku usaha juga belum banyak menyadari akan pentingnya sertifikasi terhadap sebuah produk maupun jasa. Ia meyakini saat pemerintah mewajibkan pelaku usaha melakukan sertifikasi, maka industri TIC akan semakin berkembang.

Dalam IPO ini, MUTU International menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Proses penawaran saham MUTU akan berlangsung pada 12 hingga 24 Juli 2023, sehingga saham Perseroan diperkirakan akan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023.

Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (kanan), didampingi Direktur Operasional Irham Budiman (kiri), saat menjawab pertanyaan media saat konferensi pers Public Expose rencana IPO di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/07).  Foto: MUTU International
Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (kanan), didampingi Direktur Operasional Irham Budiman (kiri), saat menjawab pertanyaan media saat konferensi pers Public Expose rencana IPO di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/07). Foto: MUTU International
Menurut Arifin, sebanyak 66% dana hasil penawaran umum saham akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) guna mengembangkan laboratorium eksisting maupun laboratorium baru yang nantinya menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi. Adapun sebesar 34% dana hasil penawaran saham ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure) guna menunjang bisnis Perseroan, baik di pasar eksisting maupun pasar yang baru termasuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sesuai tiga fokus strategi Perseroan, yaitu Green EconomyShariah Economy dan Digital Economy.

“Kami melihat potensi yang baik untuk industri TIC baik di Indonesia maupun global. Nilai pasar TIC global tahun 2027 diperkirakan mencapai USD270 miliar atau sekitar Rp4.000 triliun, sedangkan nilai pasar Indonesia saat ini baru mencapai Rp20 triliun.  Oleh karenanya, kami optimistis industri TIC masih akan terus tumbuh secara eksponensial di masa mendatang seiring adanya kebijakan hilirisasi industri, pembangunan ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan ekonomi syariah, peningkatan volume perdagangan dan juga peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya sertifikasi,” ujar Arifin dalam konferensi pers paparan publik IPO MUTU di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Salah satu sektor unggulan yang menjadi kekuatan MUTU adalah sumber daya alam dan green economy. Di sektor sumber daya alam, MUTU berperan memperkuat nilai-nilai yang dimiliki oleh korporasi pengolahan seperti kelapa sawit, kayu, pangan dan lain-lain dengan memberikan sentuhan pengujian, inspeksi dan sertifikasi.

Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (tengah), didampingi Direktur Keuangan Sumarna (kanan) dan Direktur Operasional Irham Budiman (kiri), foto bersama setelah pelaksanaan Public Expose rencana IPO Perseroan di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/7/2023). Foto: Lucius GK
Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk Arifin Lambaga (tengah), didampingi Direktur Keuangan Sumarna (kanan) dan Direktur Operasional Irham Budiman (kiri), foto bersama setelah pelaksanaan Public Expose rencana IPO Perseroan di The Langham Hotel Jakarta, Kamis (13/7/2023). Foto: Lucius GK
Saat ini, PT Jasa Mutu Mineral Indonesia (Jammin), salah satu anak usaha yang 99% sahamnya dimiliki Perseroan, merupakan satu dari sembilan lembaga TIC di bidang batubara dan nikel yang memiliki izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan. Tingginya potensi usaha Jammin tergambar dari besarnya industri pertambangan batubara dan nikel Indonesia. Hingga tahun 2022, Indonesia merupakan negara penghasil batubara nomor tiga sekaligus penghasil nikel nomor satu di dunia.  Sementara untuk sektor green economy, MUTU akan berfokus pada bursa karbon Indonesia yang baru akan diluncurkan September mendatang.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah