Cermati Saham Top 20 LQ45 Ini Saat Window Dressing

- 22 Desember 2023, 23:18 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - Window dressing atau fenomena mempercantik kinerja portofolio yang biasa dilakukan oleh Manajer Investasi (MI) untuk “memikat” para investor di Indonesia terjadi pada akhir kuartal IV atau akhir tahun.

"Salah satu efek yang terjadi dari adanya fenomena ini ialah terjadinya peningkatan harga saham yang cukup signifikan pada bulan Desember," tegas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani di Jakarta, Jumat, 22 Desember  2023.

Fenomena window dressing ini biasanya dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mendapatkan keuntungan. Bagi perusahaan, window dressing memberikan dampak positif terhadap nilai perusahaan (market cap) akibat dari para investor yang membeli saham mereka saat fenomena window dressing terjadi.

Baca Juga: IPOT Rekomendasikan 3 Saham untuk Trading

Sementara itu bagi MI, dengan berhasil mencatatkan kinerja portofolio yang tumbuh positif maka ini bisa menjadi benchmark yang cukup menarik untuk kinerja tahun berikutnya dan bagi investor maka akan mendapatkan capital gain yang cukup tinggi.

Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Adapun hal-hal menarik terkait potensi window dressing pada 2023 layak diperhatikan, yakni suku bunga tinggi (higher for longer), fenomena kenaikan yang fantastis IPO konglomerasi, yield US treasury 10 years dan pemilu 2024.

Dimas menjelaskan terjadinya inflasi yang cukup tinggi akibat dari pandemi Covid -19 mengakibatkan hampir seluruh pemerintah menaikkan tingkat suku bunganya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga turut memberikan pengaruh cukup besar terhadap pergerakan IHSG.

Selanjutnya terkait fenomena kenaikan yang fantastis IPO konglomerasi, beberapa saham yang baru IPO dan dipegang oleh pihak-pihak konglomerat seperti saham dengan kode CUAN, BREN, AMMN turut memberikan dampak kenaikan cukup positif dan besar terhadap pergerakan IHSG serta menduduki jajaran Top 10 Gainers saham IPO 2023.

Baca Juga: IHSG Dekati Level 7.000, 3 Saham Berikut Layak Trading

Sementara itu, untuk konteks yield US treasury 10 years, jelasnya, tingkat imbal hasil treasury 10 years tercatat mengalami kenaikan tertinggi pada Oktober 2023 sebesar 4.98% (tertinggi dalam 16 tahun) yang juga turut memberikan tekanan terhadap IHSG. Terkait iklim politik jelang pemilu 2024, berdasarkan historicalnya, pergerakan IHSG pada Desember jelang tahun pemilu tercatat meningkat dengan rata-rata +6% dengan probabilitas meningkat sebesar 50%.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x