Tiga Saham Berikut Layak Trading Pekan Ini

- 29 Januari 2024, 11:42 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR -  Community Lead IPOT, Angga Septianus mengatakan minggu lalu ada 4 sentimen yang memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga pada Jumat. 26 Januari 2024 ditutup melemah di level 7.137 atau turun -1,25% dalam sepekan terakhir.  Sentimen tersebut yakni sentimen stimulus China, PCE US, IHSG yang terkoreksi dalam dan aksi jual asing.

Angga menilai stimulus China sangat diperlukan oleh Indonesia sebagai partner dagang utama China. Ia beralasan jika pertumbuhan China melambat hal ini akan berdampak negatif juga terhadap perekonomian Indonesia. Pangsa pasar China pada Desember 2023 sebesar 27,55% dari ekspor nonmigas dan ini menjadi yang terbesar.

Terkait sentimen Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), jelas Angga, ukuran inflasi pilihan Bank Sentral AS, The Fed, telah bergerak di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak Maret 2021 sebelum dimulainya kampanye kenaikan suku bunga bank sentral.

"Mengutip Yahoo Finance, Indeks PCE tumbuh 2,6% dari tahun ke tahun di Desember sejalan dengan angka bulan lalu. PCE inti, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang bergejolak, tumbuh 2,9%, turun dari 3,2% dari bulan sebelumnya dan di bawah 3% yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Bloomberg," jelasnya.

Sementara itu terkait sentimen faktor penyebab koreksi tajam IHSG, ia menyebutkan USD-IDR melemah signifikan karena kuatnya data ekonomi AS dan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret membuat USD menguat, outflow investor asing dan optimisme penurunan Fed Rate pada Maret yang menurun.

Baca Juga: IPOT Rekomendasikan 3 Saham untuk Trading

Sentimen terakhir pada market minggu lalu yakni asing yang melakukan aksi jual masif pada IHSG sebesar 2,8T dalam seminggu di tengah melemahnya optimisme penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga hanya menyebutkan 1 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni inflasi Indonesia. BPS mengatakan pada pekan ketiga Januari 2024, harga rata-rata beras medium naik 0,28% secara mingguan, padahal pada pekan pertama Januari 2024 harganya telah turun 0,38% secara mingguan.

"Kenaikan harga beras terjadi akibat produksi padi pada Januari-Februari 2024 yang diperkirakan defisit. Inflasi diprediksi bergerak naik ke level 2,7% dibandingkan bulan periode yang sama di bulan sebelumnya," tegasnya.

Ia menambahkan saat ini market memang sedang wait and see. Meski demikian, Angga menyarankan para trader untuk memerhatikan saham-saham perbankan yang sudah melemah cukup dalam pada minggu lalu. Ia menegaskan saham-saham perbankan layak untuk diperhatikan.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x