Berikut 3 Saham untuk Trading di Sela Libur Panjang

- 5 Februari 2024, 17:18 WIB
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier /

SEPUTAR CIBUBUR  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 2 Februari 2024 pekan lalu ditutup menguat di level 7.201 atau naik 1,42% (101,7 poin). Kegairahan IHSG tertopang 2 sectoral top gainer pada 29 Januari-2 Februari 2024 yakni IDXHEALTH yang naik +2,59% dan IDXCYCLIC +0,99%. Sayangnya, laju IHSG masih tersandera 2 sectoral top loser yakni IDXENERGY yang melemah -1,85% dan IDXFINANCE -1,59%.

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus berpendapat, minggu lalu ada laju IHSG terpengaruh 2 sentimen dari luar dan dalam negeri. Dari luar negeri khususnya AS, suku bunga yang ditahan di 5,5% dengan ekspektasi penurunan diundur dari Maret ke Mei, pasar tenaga kerja AS yang masih kuat, Non-Farm Payrolls jauh di atas ekspektasi: Act 353K Prev 333K Cons 180K. Unemployment Rate Act 3,7% Prev 3,7% Cons 3,8%.

Ada pula ISM Manufacturing PMI yang meningkat, tapi masih kontraksi (di bawah 50): Act 49,1 Prev 47,1 Cons 47, S&P 500, NASDAQ, Dow Jones mencapai all time high baru dengan data ekonomi dan Laporan Keuangan FY23 yang kuat.

Baca Juga: IPOT Rekomendasikan 3 Saham untuk Trading

Sementara itu sentimen dari dalam negeri (Indonesia) yakni index didorong oleh net buy asing yang agresif: inflow 1,96T (RG), rupiah menguat +1,04%, 10Y yield US -1,46%, LK FY23 industri perbankan kuat: Laba BBCA +19,4%, BMRI 33,7%, BBRI 17,5%, BBNI 14,2%, BRIS 33,8%, inflasi masih terkendali dengan Inflation Rate YoY, Core Inflation Rate YoY, dan Inflation Rate MoM yang turun serta Manufacturing PMI meningkat ke 52,9 dan berada di tingkat tertinggi dalam 5 bulan.

Sentimen dan Rekomendasi Minggu Ini

Indo Premier
Indo Premier
Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga menyebutkan ada 4 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni Pemilu 2024, rilis Data GDP Growth Rate QoQ & YoY Indonesia, inflasi China dan neraca dagang AS.

Angga menegaskan ketidakpastian hasil pemilu dan potensi pengunduran Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan akan menghambat aliran dana asing, sementara terkait rilis Data GDP Growth Rate QoQ & YoY Indonesia, ekspektasi QoQ melemah tapi YoY menguat.

Terkait sentimen inflasi China, terangnya, saat ini masih deflasi. "Ekspektasi Inflation Rate YoY meningkat tapi MoM masih turun. Kalau di atas ekspektasi kemungkinan disambut positif oleh market," tegasnya.

Ia menambahkan sentimen dari AS yang wajib diperhatikan minggu ini yakni PMI jasa yang ekspektasi naik dan neraca dagang yang relatif stabil.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x