Menteri LHK Dorong Sektor Energi Berkontribusi untuk Penurunan Emisi GRK, Bersama Sektor FOLU

- 19 Oktober 2023, 13:40 WIB
Ilustrasi transisi energi
Ilustrasi transisi energi /Foto/Ist/KC/

SEPUTAR CIBUBUR - Pemerintah tengah bekerja keras untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional. Sektor energi menjadi salah satu sektor yang didorong untuk berkontribusi besar bersama-sama secara simultan dengan penurunan emisi di sektor kehutanan dan lahan (FoLU), industri dan limbah.

Transisi Energi menjadi salah satu langkah yang saat ini sangat penting dan cukup krusial untuk menurunkan emisi dari sektor Energi, meskipun saat jni situasi berbagai peristiwa global menyangkut interaksi dan konfigurasi sumberdaya energi yang dirasakan tidak mudah dan cukup kompleks.

"Sektor energi sedang memacu keras penurunan emisi GRK dengan strategi mencapai NZE yaitu elektrifikasi, moratorium PLTU, membangun sumber energi baru dan EBT serta penerapan efisiensi energi," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya pada sambutannya atas nama Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) yang secara resmi membuka Acara Energy Transition Conference and Exhibiton 2023, di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.

Baca Juga: JETP Alokasi 20 Miliar  Dolar AS untuk Transisi Energi Indonesia, CTIS Beri Saran Pemanfaatan

Ia pun mengungkapkan bahwa dalam target pengurangan emisi nasional menjadi 31,89% dengan kapasitas nasional, dan mencapai 43,2% dengan dukungan kerja sama luar negeri, diproyeksikan penurunan emisi karbon dalam Enhance Nationally Determined Contribution (ENDC) dapat diperoleh dari sektor kehutanan (17,4-25,4%) dan dari sektor energi sebesar (12,5-15,5%).

Menteri Siti pun mengungkapkan jika Indonesia di tahun 2020 telah berhasil menurunkan emisi GRK yang berasal dari sektor FoLU yakni menjadi 182 juta ton CO2 eq emisi, dari semula lebih dari 900 juta ton CO2 eq emisi di tahun 2019.

Meskipun demikian pada sektor energi Indonesia disebutnya masih merasakan tidak mudah menurunkan emisi GRK, dengan emisi pada tahun 2020 masih di angka 580 juta ton CO2 eq.

Hal ini disebutkan karena tantangannya yang cukup besar, terutama karena Indonesia masih harus membangun untuk kesejahteraan masyarakat guna pemenuhan energi per kapita, khususnya listrik.

"Pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk penurunan emisi GRK sektor energi simultan dengan usaha-usaha kita di sektor FoLU, industri dan limbah," imbuhnya.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x