Network
"Beberapa tahun terakhir, kita melihat pertumbuhan orang yang bekerja di Kamboja di bisnis yang terkait dengan judi, seperti restoran, laundry, salon, toko handphone, dan sebagainya. Kami memprediksi sekitar 60% bekerja di judi online dan sisanya di bisnis pendukungnya," ujar Santo, dikutip dari Antara.
Dengan bertambahnya jumlah WNI yang terlibat dalam judi online, meningkat pula kasus-kasus ketenagakerjaan yang melibatkan WNI dan ditangani oleh KBRI. Namun, Santo menegaskan sebagian besar kasus tersebut tidak selalu terkait dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca Juga: Bau Nyale, Tradisi Adat di Lombok dari Legenda Putri Mandalika
"Permasalahan WNI di Kamboja saat ini mungkin tidak bisa disebut sebagai kasus murni TPPO, tetapi lebih banyak berkaitan dengan kasus ketenagakerjaan, seperti perselisihan antara pemilik perusahaan dan pekerjanya, atau masalah di antara para pekerja, atau antara bos dan anak buah," jelasnya.***
