SEPUTAR CIBUBUR – Melalui Farmer Engagement Program (FEP), PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) hingga Februari 2024, mencatat luas lahan kemitraan dengan petani telah mencapai 20 ribu hektare (ha), tersebar di 19 kabupaten di Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Peningkatan luas lahan kemitraan dengan petani tersebut bertambah signifikan dari 2023 yang hanya 8.903 ha. Hingga Februari lalu, perusahaan telah menggandeng 16.928 petani. Program tersebut telah dimulai pada 2021 dan lahan yang dikerjasamakan saat itu baru 617 ha.
Baca Juga: Dukung Siak Hijau, Wilmar Dampingi 1.500 Petani Swadaya Raih ISPO
Dalam program itu, petani mendapatkan tiga fasilitas. Pertama berupa agri input, yaitu asuransi pertanian serta sarana dan prasarana produksi pertanian. WPI bekerjasama pemerintah daerah yang memberikan subsidi untuk petani. Selain itu, perusahaan juga menggandeng perusahaan asuransi milik pemerintah dan swasta.
Menurut Saronto, pihaknya berharap kemitraan dalam FEP dapat meningkat menjadi 30 ribu ha hingga akhir tahun ini. Hal itu diharapkan dapat sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan produksi gabah dalam negeri.
Baca Juga: Wilmar Gandeng Masyarakat Sungai Pukun Lindungi Kawasan Konservasi Tinggi
Dia menambahkan, WPI juga memanfaatkan produk samping (by product) menjadi produk hilir yang dapat memberikan nilai tambah, seperti, bekatul, kulit, menir dan sekam. Produk samping tersebut dapat dimanfaatkan tepung beras hingga bahan bakar pengganti batu bara karena nilai kalorinya tinggi. (Lucius GK)