Empat Hal Ini Pengaruhi Ekonomi Indonesia

- 30 Mei 2024, 21:31 WIB
Seminar nasional “Prospek Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru: Tantangan, Peluang & Catatan” yang digelar Jesuit Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis.
Seminar nasional “Prospek Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru: Tantangan, Peluang & Catatan” yang digelar Jesuit Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis. /

SEPUTAR CIBUBUR – Setidaknya terdapat empat hal ekonomi global yang mempengaruhi perekonomian Indonesia pada saat ini dan masa mendatang. Demikian dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sanbutan kunci (keynotes speech) pada seminar nasional bertajuk “Prospek Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru: Tantangan, Peluang & Catatan” yang digelar Jesuit Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis, 30 Mei 2024.

Hadir sebagai narasumber Mari Elka Pangestu (Praktisi Ekonomi) dan C Harinowo (Komisaris BCA), sementara bertindak selaku moderator Eduardus Tandelilin (Guru Besar FEB UGM).  

Keempat hal tersebut adalah higher for longer, tekanan geopolitik, perubahan iklim, dan digitalisasi, jelas Menkeu, menjadi tantangan yang dihadapi pemerintahan baru mendatang.

“Higher for longer (HfL) diindikasikan dengan lingkungan suku bunga tinggi menimbulkan tantangan untuk stabilitas moneter, fiskal dan sektor keuangan,” katanya.

Baca Juga: Tiga Nama Digadang Gadang Gantikan Menkeu Sri Mulyani di Kabinet Prabowo Gibran

Secara lebih detil HfL yang terhadi ditunjukkan dari  kenaikan volatilitas pasar keuangan di negara berkembang. pemburukan kondisi fiskal, pengeluaran dan investasi menurun.

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, tekanan geopolitik (konflik dan perang) dapat menyebabkan meningkatnya gangguan pasokan serta mengurangi perdagangan dan investasi global. Kondisi tersebut menjadikan terjadinya pergeseran kekuatan global.

“Perubahan iklim menjadi sumber ancaman terhadap kesehatan, keamanan, ekonomi, kesejahteraan dan di sisi lain memberikan pelaunagn untuk beralih menuju ekonomi hijau”, jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, perubahan iklim tersebut juga dapat mendorong inovasi kendaraan listrik serta  percepatan transisi energi dan industri hijau. Sri Mulyani memberikan catatan penting bahwa digitalisasi dengan majunya teknologi digital dapat menjadi salah satu faktor pendorong kemajuan ekonomi namun tetap memiliki risiko yang diantisipasi.

Baca Juga: Yustinus Prastowo Klarifikasi Isu Sri Mulyani Mundur Gegara Kisruh IKN

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah