Ganasnya Judi Online Hampir Sama Dengan Ganasnya Narkoba, Berikut Penjelasan Pakar Psikolog

4 Agustus 2022, 10:43 WIB
Ilustrasi judi online; Ganasnya Judi Online Hampir Sama Dengan Ganasnya Narkoba, Berikut Penjelasan Pakar Psikolog /Reuters/

SEPUTAR CIBUBUR - Pakar psikolog Retno IG Kusuma menjelaskan kecanduan judi online punya makna sama ketika mengalami kecanduan Narkoba.

Untuk itu, kecanduan judi online sering disebut sebagai Narkolema, karena keganasannya hampir sama dengan seseorang yang kecanduan narkoba.

"Ketika seseorang kecanduan judi online bisa merujuk pada tindak kriminal. Ketika kalah, dan kekurangan duit, mulailah belajar dari berbagai macam yang ada di internet, bobol ATM, penipuan, nah jadi kecanduan ini sering disebut sebagai Narkolema," jelas Retno yang merupakan Kepala Pusat Layanan Psikologi Pradnyagama, seperti dilansir Antara, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Link APK Injector Admin Judi Slot Online untuk Akal-akalan, Member yang Tahu Ga Bakal Rungkad

Baca Juga: Ini Dia Kemenangan yang Sesungguhnya Dalam Permainan Judi Slot Online, Pemain Wajib Tahu Agar Tidak Halu

Menurut Retno, jika seseorang berada pada tahap kecanduan judi online, berarti telah terjadi kerusakan yang sama, seperti kerusakan saat kecanduan mengonsumsi Narkoba.

Menurut catatan WHO , penyakit narkolema ini menjadi penyakit baru urutan ketiga setelah Diabetes dan Jantung.

Narkolema sangat sulit disembuhkan karena langsung menyerang sistem syaraf pusat otak manusia.

Baca Juga: Ini Dia Kemenangan yang Sesungguhnya Dalam Permainan Judi Slot Online, Pemain Wajib Tahu Agar Tidak Halu

Baca Juga: Kebusukan Rumus Curang (Cheat) Pola Maxwin di Judi Slot Online Dibongkar Abis Eks Orang Dalam, Yakin Mau Main?

Pada bagian psikologinya seseorang yang kecanduan judi online terjadi masalah yang cukup serius, hal itu disebabkan karena terlalu sering terpapar judi online tersebut.

“Terpapar judi Online dapat mempengaruhi otak secara psikis dan dapat menimbulkan respon yang dapat dikatakan tidak normal,” jelas Retno.

Menurut Retno, kecanduan judi online dapat terjadi pada siapapun, terutama bagi seseorang yang sedang mengalami depresi dan frustasi, dengan memilih pengalihannya pada judi online.

Baca Juga: Ultimatum Kapolri Bagi Oknum Polisi yang Bekingi Judi, Seperti Slot Online, Togel Dll: Copot Jabatan Hingga ..

Baca Juga: Ini Dia Kemenangan yang Sesungguhnya Dalam Permainan Judi Slot Online, Pemain Wajib Tahu Agar Tidak Halu

Biasanya para pemain menemukan tantangan baru dan juga kepuasan berupa hormon endorfinnya meningkat, sehingga mendorongnya untuk terus bermain.

Retno menambahkan kebiasaan bermain judi online secara terus menerus dapat menyebabkan kesulitan dalam mengontrol waktu bermain.

Dapat dikatakan telah mengalami kecanduan, ketika aktifitas lain menjadi tidak penting dan lebih mengutamakan game tersebut.

Baca Juga: LIga I Disusupi Sponsor Judi Online, LIB: Hanya Namanya Mirip Rumah Judi

Baca Juga: Catat, Kominfo Tutup Lebih dari 400 Platforum Judi Online Setiap Hari

"Jadi kalau udah yang namanya, hampir seharian main judi online, ini mesti diwaspadai, apalagi dilakukannya secara terus menerus, karena akhirnya, akan membawa dampak yang negatif dikehidupan sosialnya, jadi jangan sampai kita yang diatur teknologi, tapi harusnya kita yang pintar mengelola teknologi itu," kata Retno.

Secara tidak sadar, kata Retno, saat bermain judi online, para pemain akan memberikan antensi lebih dan fokus untuk dapat menyelesaikan permainan tersebut.

Bermain judi online secara berlebihan dapat berujung pada gangguan psikis seseorang, hingga tumbuh kondisi yang emosional, yang dapat memicu tindakan agresif.

Baca Juga: Ikut Komentari Judi Slot Online, Ustaz Felix Siauw: ‘Cape Deh’

Baca Juga: Terungkapnya Modus Trik Pola Dalam Judi Slot Online Iming-Iming Agar Maxwin

Gambaran dalam permainan yang terekam otak seseorang yang sedang judi game online hampir menyerupai adiksi atau pengaruh narkoba.

"Biasanya bagi para pecandu judi online ini, kita lakukan pendekatan tentang masalahnya,
dan juga diberikan obat secara rutin, hingga kondisinya kembali membaik," ujar Psikolog Retno.***

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler