Minim Informasi, Faktor Penghambat Deteksi Dini Kanker Ovarium

- 31 Mei 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi pasien kanker ovarium.
Ilustrasi pasien kanker ovarium. /PIXABAY/Parentingupstream

SEPUTAR CIBUBUR - Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium menjadi salah satu faktor penghambat upaya pencegahan dan deteksi dini kanker ovarium.

Padahal kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor delapan akibat kanker pada perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat ketiga dari sisi insiden dan tingkat kematian untuk penyakit kanker pada wanita.

Ketua Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof DR dr Andrijono, Sp.OG(K) mengatakan, setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker ovarium dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker ovarium.

Baca Juga: Lady Rocker Jualan Lontong Sayur Mertua

Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Padahal, jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani. Tapi faktanya 20% dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, 94% pasien stadium awal ini akan dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.

Pap Smear tes tidak dapat mendeteksi kanker ovarium dan tidak ada gejala spesifik sebagai penanda awal,” ungkap Prof Andrijono dalam keterangan resmi, Senin, 31 Mei 2021.

Prof Andrijono menambahkan setidaknya ada enam faktor risiko dan empat tanda kanker ovarium. Keenam faktor risiko kanker ovarium tersebut memiliki riwayat kista endometriosis, ada riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan kanker payudara, mengalami mutasi genetik (contoh BRCA), angka paritas rendah, gaya hidup buruk, dan pertambahan usia. Sedangkan, empat tanda kanker kanker ovarium adalah kembung, nafsu makan berkurang, sering buang air kecil dan nyeri panggul atau perut. Pada umumnya kanker ovarium tidak disertai gejala pada stadium awal.

Baca Juga: Hotman Paris : Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan Berdamai

Sementara itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Pungky Mulawardhana, Sp.OG (K) menambahkan, kanker ovarium jarang ditemukan pada stadium awal karena berkembang secara tersembunyi dan hampir tidak bergejala. Apabila timbul gejala klinis, umumnya merupakan akibat dari pertumbuhan, perkembangan, serta komplikasi yang sering timbul pada tingkat stadium lanjut.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x