Sensasi Versus Esensi Dalam Beribadah

- 12 November 2023, 13:19 WIB
ilustrasi Alkitab
ilustrasi Alkitab /pexels/john mark smith/

SEPUTAR CIBUBUR-"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

Ada seseorang menulis di blog pribadinya : “Belakangan saya merasa hidup ini adalah sebuah persaingan. Orang-orang bersaing untuk mendapat kepuasan, kesuksesan, dan berbagai hal lainnya.

Mulai dari tukang jualan, tukang ojek, supir angkot, mahasiswa, karyawan, semuanya ingin mendapatkan yang lebih baik daripada orang lain.

“Mereka membuat sensasi yang menghebohkan untuk menarik perhatian orang lain”.

 Baca Juga: Nusron Wahid Sangat Optimis Bahwa Warga NU Akan Memilih Prabowo - Gibran

Dalam kehidupan bergereja pun, para Hamba Tuhan, pendeta, Gembala pun bersaing untuk mendapatkan jiwa-jiwa (jemaat) agar gereja mereka penuh dengan jemaat yang datang.

Ibadah dibuat sensasional, meriah bergemuruh, bahkan mengundang artis-artis terkenal untuk bersaing dengan gereja lainnya.

Kita sering lupa bahwa kita dipanggil bukan untuk memamerkan kemegahan sebuah ibadah dihadapan banyak “penonton”, melainkan untuk membawa tubuh Kristus dan Kerajaan Allah ke dalam dunia dalam roh dan kebenaran.

 Baca Juga: Dukungan dari Para Kiai di Ponpres Tebuireng Jombang Jawa Timur Kepada Prabowo - Gibran

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x