SEPUTARCIBUBUR- Ceng Beng adalah tradisi ziarah kubur warisan nenek moyang masyarakat Tionghoa yang telah berlangsung sejak ribuan tahun silam.
Secara rutin masyarakat Tionghoa di Tanah Air menggelar tradisi ini sebagai bentuk penghormatan dan cinta mereka kepada para leluhur yang telah tiada.
Ziarah kubur ini diadakan setiap tanggal 4 & 5 April setiap tahunnya. Jika peringatan jatuh pada tahun kabisat, maka diadakan pada 4 April.
Baca Juga: Peremajaan Sawit Punya Banyak PR Besar
Dikutip dari website Museum Nasional Budaya Asia Institut Smithsonian, Washington DC, tradisi bagi para penganut Khonghucu ini diperingati di hari ke-15 pada persamaan panjang siang dan malam di musim semi.
Tradisi Ceng Beng juga dikenal sebagai Festival Qingming atau Festival Bersih Terang dan sudah berlangsung sejak lebih dari 2500 tahun lampau.
Namun, ketika Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang memerintah Tiongkok pada 732, ia meminta rakyatnya agar tidak perlu bermewahan dalam memberi penghormatan kepada leluhur, cukup berziarah ke pusara dan bersembahyang di sana. Kegiatan ini disebut juga dengan Hari Menyapu Pusara.
Baca Juga: Krisis Air Bersih, KLHK Awasi 15 Ribu Titik Pantau
Di Indonesia, tradisi Ceng Beng paling terkenal terdapat di Pekuburan Umum Sentosa, sebuah kompleks pemakaman di kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Lokasi pemakaman Sentosa berada di jantung kota, tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta.