Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid Apresiasi KPI Stop Sinetron Zahra

- 6 Juni 2021, 17:20 WIB
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid. /Instagram.com/@meutya_hafid

 

SEPUTAR CIBUBUR - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengapresiasi dan menyetujui langkah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghentikan sinetron Suara Hati Istri Zahra yang disiarkan di Stasiun Televisi Indosiar.

"Banyak keluhan dari masyarakat yang masuk ke saya terkait sejumlah acara di televisi yang ceritanya tidak masuk akal dan tidak pantas ditonton masyarakat apalagi anak-anak. Mari bersama-sama kita memberikan pencerdasan kepada masyarakat,” ungkap Meutya dalam keterangannya pada Minggu, 6 Juni 2021.

Dia meminta stasiun televisi untuk meningkatkan kualitas acara-acaranya di tengah era digital sekarang. Menurutnya, banyak tayangan di platform Over-the-Top (OTT), stasiun televisi harusnya bisa bersaing dan memberikan tayangan yang berkualitas, tapi justru kebalikannya.

Baca Juga: Siapa Aja Sih Artis Cantik Indonesia Yang Ternyata Dulunya Cowok

Oleh karenanya, kata Hafid, mengapresiasi reaksi cepat dari teman-teman KPI untuk segera menegur stasiun televisi tersebut hingga menghentikan sinetron ini."Penayangan Zahra sangat memprihatinkan karena memberikan tontonan yang melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI."

Selain itu, lanjutnya, KPI juga perlu menegur keras rumah produksi yang telah memproduksi dan meng-casting pemeran utama yang masih tergolong anak-anak tersebut, bahkan cerita yang tidak mendidik.

Baca Juga: PUPR segera Selesaikan Rusun ASN Serayu Opak Yogyakarta

“Pasal 14 ayat (2) P3SPS telah menyebut lembaga penyiaran wajib memperhatikan kepentingan anak dalam setiap aspek produksinya. Dalam sinetron ini jelas-jelas menampilkan seorang anak yang masih berusia 15 tahun bersama laki-laki yang sudah berusia 39 tahun, yang berarti mendukung pernikahan di bawah umur, poligami, dan pedofilia, sangat melecehkan perempuan dan tidak patut ditonton masyarakat Indonesia,” jelas Meutya.

Meutya Hafid juga meminta stasiun televisi untuk meningkatkan kualitas acara-acaranya. Di tengah dunia digital saat ini, begitu banyak tayangan di platform Over-the-Top (OTT), stasiun televisi harusnya bisa bersaing dan memberikan tayangan yang berkualitas.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah