SEPUTAR CIBUBUR - Guna memperingati Dies Natalis Universitas Sanata Dharma ke-67, Komunitas Ketoprak Sadhar Budaya menggelar pertunjukan dengan lakon “Rante Mas” karya Dalijo Angkring, sekaligus sutradara.
Pagelaran Ketoprak Sadhar Budaya ini gratis dan terbuka untuk umum pada Jumat Legi, 16 Desember 2022 pukul 19.00 WIB di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Jl Afandi, Mrican, Caturtunggal, Depok Sleman DI Yogyakarta.
Komunitas Ketoprak Sadhar Budaya terdiri dari para dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang memiliki minat di bidang pertunjukan tradisional, dan dilindungi oleh Rm Albertus Bagus Laksana SJ SS PhD.
Pertunjukan tahunan yang sempat vakum selama lima tahun ini dimeriahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Grisadha (tari) dan diiringi oleh pemusik dari UKM Karawitan. Adapun, kru panggung dalam pergelaran ini adalah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan UKM Teater Sanata Dharma (TSD).
Sutradara memilih tajuk “Rante (rantai) Mas” mengartikan bahwa rantai sebagai alat pengikat yang kuat, sedangkan istilah “Mas” dianalogikan sebagai lambang wanita (kecantikan). Jika kedua hal ini disatukan akan memiliki arti wanita dijadikan 'sesuatu' untuk mengikat secara kuat.
Baca Juga: Side Events G20 Promosikan Keragaman Budaya dan Potensi Investasi
Pada era pemerintahan Mataram yang dipimpin oleh putra dari Sultan Agung penuh dengan polemik. Dalam masa kepemimpinan seorang Tumenggung yang bernama Pasingsingan, ia ingin mencapai sebuah pencapaian atau cita-cita yang besar. Namun, Pasingsingan menggunakan berbagai cara yang tidak benar, yaitu menyingkirkan semua orang yang ia anggap menyaingi dirinya menggunakan bantuan anaknya, Roro Mangli. Roro Mangli dijadikan alat untuk mengikat sang Pangeran Timur (seorang anak raja, adik dari Sunan Amangkurat Agung) menjadi suami Roro Mangli, sehingga Pasingsingan bisa menjadi besan Sunan Amangkurat Agung.
Hikmah dari kisah ini adalah pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah dalam keadaan tidak kepala dingin akan menghasilkan keputusan dengan jalan 'kotor' dan berakibat fatal.