Di sisi lain, Sastri memberikan paparan mengenai pelestarian budaya Betawi di era modern.
Dia menyampaikan bahwa budaya Betawi sering kali terpinggirkan pada masa Orde Lama (Orla) dan Orde Baru (Orba).
Baca Juga: CSIS : Suara Prabowo Gibran Sulit Terkejar
Saat pemerintah pada masa itu cenderung menonjolkan keberagaman etnis dengan mengabaikan keberadaan budaya lokal seperti budaya Betawi.
Namun, ia menegaskan perlunya pendekatan ulang terhadap pelestarian budaya Betawi dalam konteks perkembangan Jakarta sebagai kota global.
"Pendekatan baru perlu dipertimbangkan untuk memperkuat identitas lokal masyarakat Betawi dan mengatasi perasaan keterpinggiran yang mungkin dirasakan. Kita perlu melakukan riset-riset terkait pelestarian budaya yang melibatkan pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat Betawi sendiri," ungkapnya.
Sastri juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat Betawi. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengembangkan industri kreatif "Sebagai cara mempertahankan budaya dan menciptakan mata pencaharian baru di tengah perubahan ekonomi," kata dia.***