Renungan Malam Kristiani:Bertobatlah, Selagi Masih Ada Kesempatan

8 September 2022, 20:04 WIB
Renungan Malam Kristiani:Bertobatlah, Selagi Kesempatan Masih Ada Kesempatan /Pexels/Ekrulila/

SEPUTAR CIBUBUR- Bacaan Alkitab malam ini diambil dari Wahyu pasal 9 ayat 6 yang tertulis demikian:

“Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.”

Berkat paling indah yang kita terima dari Tuhan adalah kesempatan untuk bertobat.

Bagi kita yang mengerti akan hal ini, maka kesempatan itu akan sangat kita hargai dan tidak akan kita sia-siakan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Ada Jalan di Tiap Persoalan

Tapi berbeda bagi orang bebal, berkat yang terindah itu tidak ditanggapi dengan pertobatan. Malah justru semakin berbuat dosa dan menjauh dari Tuhan.

Bahkan ketika kesempatan untuk bertobat itu masih ada, orang yang bebal malah memilih mati daripada bertobat.

Dalam Wahyu pasal 9 tertulis tentang ditiupnya sangkakala yang kelima dan keenam dan terjadi bencana dan malapetaka yang melanda bumi yang menelan banyak sekali jiwa manusia.

Dalam peristiwa yang mengikuti sangkakala kelima, di masa-masa kesakitan akibat serangan belalang-belalang yaitu roh-roh jahat, orang-orang akan mencari maut tapi tidak menemukannya.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tiga Hal Tuhan Lakukan Saat Kita Tidur

Mereka ingin mati tapi maut lari dari mereka.Siapa orang-orang yang mencari maut ini? Tidak lain adalah mereka yang hidup dalam dosa dan kejahatan.

Dan kita perhatikan disini bahwa terhadap penderitaan, orang bebal atau orang jahat tidak memandangnya sebagai suatu teguran dan panggilan agar bertobat, mereka tidak mau bertobat malah ingin mati.

Padahal situasi yang mereka alami merupakan cara yang dipakai di akhir zaman untuk menyadarkan mereka dari dosa, untuk membuat mereka berpaling pada Tuhan.

Bencana demi bencana yang terjadi, malapetaka dan hukuman atas bumi di kitab Wahyu ini merupakan cara terakhir dari Tuhan untuk membuat manusia yang bebal dan jahat kembali sadar dan bertobat .

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Ramah di Depan, Jahat di Belakang

Tapi pilihan tetap ada pada setiap orang. Karena setiap orang diberi kehendak bebas untuk memilih apa yang mau ia lakukan.

Entah terus menerus hidup dalam dosa atau bertobat mengikuti kehendak Tuhan.

Di ayat yang ke 20 tertulis:

“Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka.”

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Saat Kita Lemah, TUHAN Beri Kekuatan

Apa yang dinyatakan disini menunjukkan bahwa kesempatan hidup sebenarnya masih diberikan. Malapetaka tidak merenggut nyawa dan pintu pertobatan masih terbuka.

Tapi anehnya masih juga tidak mau bertobat dari dosa. Sikap ini merupakan tragedi yang melebihi malapetaka yang terjadi.

Kenapa diberi kesempatan tapi disia-siakan. Inilah tragedi karena pilihan diri sendiri. Seharusnya selamat tapi malah binasa karena pilihan.

Lebih baik bertobat sebelum selesai yaitu sebelum mati, daripada mati tanpa pertobatan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Berkat Di Balik Pintu Yang Tertutup

Bertobat yang terbaik adalah secepat mungkin, selagi kita masih muda. Tapi kalaupun ada yang sudah tua baru bertobat tidak apa-apa.

Bersyukur karena kita memilih untuk bertobat dan masih ada waktu dan kesempatan sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.

Yang disayangkan adalah kalau ada orang yang belum bertobat juga meskipun sudah berulang kali melihat, mendengar dan mengalami teguran dari Tuhan.

Jangan bangga kalau hampir bertobat. Sebab hampir bertobat itu artinya tidak bertobat dan ujungnya adalah kebinasaan.

Selama pintu kemurahan Tuhan dibukakan bagi kita, jangan tutup mata rohani kita.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Harga Ketidaksetiaan

Selagi belas kasih Tuhan disediakan, jangan kita berpaling muka. Dalam Matius pasal 3 ayat 2 tertulis:

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

Mari kita lembutkan hati dan rendahkan diri, bertobat di hadapan Tuhan. Hidup menuruti kehendak-Nya, tidak lagi menuruti keinginan kita sendiri.

Hidup bukan dalam pimpinan kedagingan tapi hidup dalam pimpinan roh kudus.

Bertobat itu indah, rahmat-Nya dicurahkan bagi kita, keselamatan dilimpahkan dan kehidupan kekal diberikan buat semua kita yang mau percaya, bertobat dan hidup dalam iman kepada-Nya. ***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: YouTube Suara Injil

Tags

Terkini

Terpopuler