Renungan Malam Kristiani: Dibentuk Setiap Hari

9 Maret 2023, 18:00 WIB
Illustrasi merenung atas amal dan dosa yang kita perbuat. /Pixabay.com/josealbafotos

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada malam ini terdapat dalam kitab Keluaran 17 ayat 1-2 tertulis demikian:

“Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah Tuhan, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.”

“Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.Tetapi Musa berkata kepada mereka: Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai Tuhan?”

Baca Juga: Wahyu Kenzo Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Robot Trading ATG, Kerugian Capai Hampri Rp9 Triliun

Dari hari ke hari Tuhan membawa kita lebih dekat kepadaNya. Menjadi pribadi yang semakin hidup dalam roh dan bukan dalam kedagingan.

Tuhan membentuk kita supaya kita mematikan semua karakter yang tidak baik dan mengenakan manusia baru.

Cara yang dilakukan Tuhan untuk membentuk dan mengubahkan kita adalah dengan memperhadapkan kita dengan persoalan.

Tuhan tidak menghindarkan kita dari kesulitan tapi mengijinkan masalah dan tantangan terjadi dalam hidup kita.

Baca Juga: Sadis, Robot Trading Fin888 Tilep Uang Korban Rp1 Triliun dan Emas Batangan 100 Kg

Persoalan yang kita hadapi menggoda kita untuk bereaksi negatif, menguji iman kita dan mencoba sampai sejauh mana kita dapat bertahan dalam ketaatan.

Inilah alasan mengapa Tuhan mengijinkan hidup kita diwarnai dengan berbagai masalah yang sebenarnya tujuannya adalah untuk mengajar kita agar terus berpegang teguh padaNya dan sabar dalam rencanaNya.

Di pasal 17 ayat 1 sampai 2 ini kita membaca bagaimana bangsa Israel sampai di suatu tempat bernama Rafidim.

Tapi disitu tidak ada air. Sebenarnya masalah ketiadaan air sudah pernah terjadi sebelumnya di Mara dan waktu itu mereka bersungut-sungut dan marah-marah.

Baca Juga: Prabowo-Ganjar Tampil Akrab Dampingi Jokowi di Kebumen, Ini Kata Ujang Komarudin

Tapi mereka mengalami pertolongan Tuhan. Kemudian disini masalah yang sama terjadi lagi.

Kali ini di Rafidim dan mereka bersungut-sungut lagi, marah kepada Musa dan secara sadar atau tidak mereka mencobai Tuhan dengan sikap mereka.

Kita perhatikan iman mereka diuji kembali dengan persoalan yang sama.

Karakter mereka hendak diubahkan Tuhan tapi karena di ujian yang pertama belum lulus mereka diuji lagi dengan ujian kedua yang sama tapi ternyata belum lulus juga.

Mereka masih bersungut-sungut dan nampak dengan jelas bahwa mereka kurang mengasihi dan kurang percaya kepada Tuhan.

Mungkin ada diantara kita yang pernah mengatakan “Mengapa saya selalu dipertemukan dengan orang yang sama? yang menyebalkan? atau mengapa saya selalu mengalami masalah yang itu-itu saja?

Kalau itu yang terjadi kita perlu merenungkan mungkin Tuhan sedang membentuk kita dalam aspek tertentu di hidup kita dan kita belum lulus sehingga kita diperhadapkan dengan masalah yang sama, dengan orang yang sama.

Tuhan mau kita menanggalkan sifat yang buruk dan yang tidak berkenan dan memiliki sikap yang benar sesuai kehendak Tuhan.

Mungkin kita belum berubah dalam hal yang diinginkan Tuhan seperti misalnya iri hati, kebencian, amarah atau hal yang lainnya.

Dan karena kita belum lulus, kita masih diuji dengan diperhadapkan dengan perkara yang sama.

Di padang gurun itu, di Rafidim, Musa sebenarnya mengalami situasi kesulitan yang sama dengan semua bangsa Israel.

Tapi Musa tidak menggerutu melainkan tetap percaya kepada Tuhan dan ia berdoa.

Dua sikap yang berbeda ini antara Musa dan sebagian bangsa Israel menjadi gambaran tentang pergumulan batin kita.

Di satu sisi kita ingin mengikuti keinginan daging tapi di sisi lain kita ingin mengikuti keinginan Tuhan.

Saat kita berada dalam situasi seperti padang gurun, kita perlu mengambil sikap untuk bersabar, percaya, dan berharap kepada Tuhan.

Bawalah setiap pergumulan dan persoalan kita kepada Tuhan melalui doa-doa kita.

Setiap hari kita dibentuk oleh Tuhan melalui keadaan yang kita hadapi dalam keseharian kita.

Sadarilah bahwa Tuhan sedang memperhatikan kita dan mau agar kita bertindak yang benar yaitu mengikuti pimpinan rohNya bukan keinginan daging kita.

Kalau kita lemah dan telah terjatuh mari datang pada Tuhan dan bertobat.

Kalau ada hal-hal yang perlu diubah dari diri kita mungkin itu sifat-sifat lama yang tidak berkenan, mari relakan hati untuk berubah.

Tuhan mengasihi dan mau menolong kita untuk mampu menang atas setiap keadaan dan mencapai kesempurnaan yang Tuhan rindukan.

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler