Renungan Malam Kristiani: Belajar Peka Mendengar

25 Juli 2023, 19:22 WIB
Mari undang Roh Kudus dalam kehidupan kita /Dokumentasi : id.pinterest.com/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam I Samuel 3 ayat 10 tertulis demikian:

Lalu datanglah Tuhan, berdiri disana  dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”

Kita diberikan bukan hanya telinga untuk mendengar tapi juga hati untuk mengenali dan mengerti suara Tuhan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Memandang dari Sisi Positif

Ayat ini menggambarkan suatu momen dimana Samuel yang masih sangat kecil mengalami suatu peristiwa yang belum pernah ia alami sebelumnya yaitu mendengar suara Tuhan.

Untuk keempat kalinya Tuhan memanggil namanya. Awalnya Samuel mengira itu adalah suara dari Imam Eli tapi setelah tiga kali bertanya Imam Eli berkata kepada Samuel bahwa itu adalah suara Tuhan.

Bagi sebagian orang mungkin hal semacam ini merupakan hal yang menyeramkan karena tidak ada orang tapi ada suara.

Tapi perlu kita mengerti bahwa Tuhan bisa berbicara kepada kita secara audibel dalam kasus tertentu dan dalam saat yang seperti itu kita tidak perlu takut dengan menganggap bahwa itu adalah suara setan sebab Tuhan dapat berbicara kepada kita.

Tuhan adalah pencipta kita dan ia dapat berkomunikasi dengan kita, dengan cara yang tidak kita duga.

Ada satu hal disini yang perlu kita mengerti bahwa kemampuan untuk mendengar suara Tuhan tidak disebabkan karena kita hebat tapi karena kasih karunia dan pilihan Tuhan.

Sebenarnya Tuhan berbicara kepada kita dengan berbagai cara setiap hari yaitu melalui Roh KudusNya, melalui FirmanNya dan melalui berbagai cara yang lain.

Hanya masalahnya seringkali kita tidak peka dan kita tidak mau belajar untuk menjadi peka pada suaranya sehingga pada akhirnya suara Tuhan itu terabaikan dan tidak terperhatikan oleh kita.

Seperti Samuel yang polos dan tulus kita perlu belajar untuk mendengar bukan hanya dengan telinga fisik kita tapi juga dengan hati kita yang polos dan tulus akan suara Tuhan.

Terlalu sering kita terfokus dengan kesibukan dan kebisingan yang ada di dunia ini sehingga kita sulit untuk mendengar Tuhan yang sedang berbicara secara khusus melalui firmanNya dan melalui Roh KudusNya kepada kita.

Belajar mendengar suara Tuhan merupakan suatu proses penting yang memerlukan ketenangan, kesediaan hati dan ketekunan.

Dalam dunia yang begitu sibuk dan penuh dengan distraksi ini kita perlu mengatur waktu khusus untuk memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan, berdoa dan membaca firmanNya.

Dengan cara yang demikian kita dapat memfokuskan hati kita dan pikiran kita untuk mendengarkan apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita.

Dalam Yesaya 50:4 bagian B disitu tertulis “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.”

Tuhan punya kerinduan untuk mempertajam pendengaran rohani kita setiap hari dan bukan hanya khusus di pagi hari tapi kapan saja.

Dalam pasal ini kita perhatikan Samuel mendengar suara Tuhan di malam hari. Ketika Tuhan berbicara ada beberapa aspek penting yang perlu kita perhatikan.

Pertama, kita perlu membuka hati dan pikiran kita untuk menerima apa yang Tuhan katakan. Ini berarti bahwa kita perlu melepaskan semua prasangka dan pemikiran kita sendiri dan semua ekspektasi kita.

Kita perlu lepaskan sehingga kita dapat menerima dengan rendah hati apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita.

Kedua, mendengar suara Tuhan memerlukan ketaatan dan kedisiplinan seperti yang ditunjukkan oleh Samuel. Ketika Tuhan memanggil namanya ia memberikan jawaban yang penuh ketaatan dan kesediaan untuk melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.

Kita semua perlu belajar untuk taat dan melaksanakan apa yang Tuhan katakan kepada kita. Ketidaktaatan akan membuat kita menjadi tidak peka pada suaraNya.

Mari miliki hubungan yang erat dengan Tuhan dengan selalu bersekutu denganNya setiap hari dalam doa dan pembacaan firman Tuhan.

Hubungan yang pribadi dengan Tuhan dan hati yang mau taat dan setia akan membuat kita semakin peka dan mengerti akan suaraNya.

Mari belajar terus mendengar suara Tuhan dan setia melakukan kehendakNya.***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler