Mulut adalah jendela hati. Apa yang terkandung dalam hati dapat diketahui dari kata-kata.
Sangat mudah sekali untuk mengenali hati yang sombong dari perkataan yang keluar. Dan seringkali kesombongan membuat kita salah dalam berkata-kata.
Ayat ini menyatakan kepada kita ada dua macam kesombongan, yaitu yang tidak disadari dan disadari.
Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tuhan Bersama Kita dalam Badai Kehidupan
Hal ini dinyatakan disini dengan istilah “tanpa atau dengan berpikir” . Ketika kita sadar kita sedang menyombongkan diri, cepat-cepatlah menutup mulut, tahan perkataan kita.
Bila kita belum bisa menguasai pikiran kita, setidaknya kendalikanlah mulut kita dengan tidak berkata-kata yang tidak perlu.
Yang bisa menimbulkan konflik, menyakiti orang lain atau yang bisa berbalik menyerang diri kita sendiri.
Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Ada Jalan di Tiap Persoalan
Saat kita sedang tidak menyadari apakah kita sedang sombong atau tidak, alangkah baiknya bila kita menjaga mulut kita dari berkata-kata.
Ada sebuah pandangan yang baik tentang orang yang berdiam, yaitu dianggap bijaksana.