Firaun sudah diperingatkan dan ditegur sembilan kali melalui tulah demi tulah yang terjadi dengan begitu menakutkan tapi ia masih saja berkeras hati.
Sebenarnya dengan mengalami dan melihat satu tulah saja seharusnya itu sudah cukup membuat Firaun mentaati perintah Tuhan.
Apalagi melewati dua atau tiga tulah yang menimbulkan kesukaran semestinya ia berhenti dari kekerasan hatinya.
Di perusahaan biasanya surat peringatan hanya sampai ketiga, disini kalau kita pelajari Tuhan memberikan sampai SP sepuluh kepada Firaun.
Tulah yang terakhir Firaun akhirnya menyerah dan menuruti apa yang menjadi kemauan Tuhan.
Apa yang menjadi rhema buat kita dari ayat firman Tuhan ini adalah pertama cukup satu teguran saja untuk kita bertobat.
Jangan tunggu sampai peringatan Tuhan itu terjadi berulang kali dan menjadi semakin berat, baru kita mau berbalik dan berubah.
Kita perhatikan dari tulah demi tulah yang terjadi intensitasnya semakin meningkat sampai pada tulah yang terakhir.
Tuhan mengambil yang paling berharga dari diri Firaun yaitu anaknya yang sulung, baru ia sadar dan mau menurut.