Renungan Malam Kristiani: Berat Tapi Bisa

- 1 Juni 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi Renungan Harian Kristen, Mulailah dengan Bertanya, Kamis 19 Januari 2023
Ilustrasi Renungan Harian Kristen, Mulailah dengan Bertanya, Kamis 19 Januari 2023 /Pixabay/

Kemarahan adalah benih perang, pengampunan adalah benih perdamaian.

Dalam ayat diatas Tuhan mengajar kita untuk memperlakukan orang lain dengan kasih dan menaruh belas kasihan atas mereka bahkan sekalipun mereka membenci dan telah merugikan diri kita, kita harus tetap mengasihi.

Kita semua dipanggil untuk mengasihi semua orang termasuk musuh kita dan berbuat baik kepada mereka yang membenci kita.

Panggilan dan perintah ini mungkin terasa sulit dilakukan karena kadang-kadang kita merasa kesal dan marah dengan orang yang menyakiti atau membenci kita.

Tapi jika kita mengikuti panggilan ini kita dapat menunjukkan kasih Allah kepada orang lain dan juga membuat hati kita dipenuhi dengan kedamaian sorgawi.

Ketika kita mengasihi orang yang memusuhi kita, kita tidak hanya memperlihatkan kasih Allah kepada mereka tapi kita juga mampu menghentikan siklus kebencian dan balas dendam.

Mengasihi orang yang mengasihi kita itu adalah normal, itu adalah sikap yang manusiawi, semua orang bisa.

Tapi mengasihi orang yang membenci kita itu adalah sikap surgawi, sikap yang Ilahi, yang tidak ada duanya dan yang akan dibalas berkat luar biasa oleh Tuhan.

Selain mengasihi, di dalam ayat ini kita disuruh Tuhan untuk berdoa bagi orang yang mencaci kita.

Ini mungkin terasa lebih berat lagi, kadang kita merasa sudah cukup kita tidak marah, sudah cukup kita mengampuni, tapi kita tidak perlu lagi mendoakan yang baik untuk orang yang membenci kita.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x