Network
Namun dalam situasi ini Musa tidak putus asa atau merasa terpuruk dalam kekecewaan.
Sebaliknya ia tetap teguh dalam imannya dan ia memilih untuk menguatkan iman umat Israel agar mereka tetap percaya kepada janji Tuhan dan tetap menaruh harapan pada Tuhan yang telah menyertai mereka selama ini dan yang akan terus menyertai serta menuntun mereka di masa yang akan datang.
Kepada Musa, Tuhan telah berbicara dan memberitahukan bahwa Yosua akan menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan dan masuk ke Tanah Kanaan.
Ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini ada saatnya ketika kita menyadari bahwa kita tidak lagi mampu melakukan apa yang pernah kita lakukan di masa lalu karena faktor usia dan kita juga menyadari bahwa waktu hidup kita telah mencapai saat yang menjelang akhir di bumi ini.
Namun hal ini tidak boleh membuat kita menjadi merasa lemah, sedih dan tidak berdaya. Kita perlu ingat bahwa kita harus mewariskan hal-hal baik selama kita masih ada di bumi ini agar generasi yang ada di bawah kita meneruskan apa yang baik sesuai dengan janji firman Tuhan.
Ada tiga hal yang perlu kita wariskan kepada generasi di bawah kita, yang pertama adalah iman. Musa meneguhkan hati bangsa Israel untuk tetap percaya pada Tuhan dan percaya pada janjinya yang akan ditepati oleh Tuhan.
Ini berbicara tentang warisan iman, kita perlu mewariskan iman kepada anak-anak kita dan kepada generasi muda yang ada.
Harta mungkin warisan yang menarik tapi iman adalah warisan yang paling berharga. Hajarlah anak-anak dan generasi di bawah kita untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Hal yang kedua yang kita wariskan adalah visi. Tuhan punya visi panggilan atas kita umatnya dan visi itu harus dituntaskan selama bumi ini masih ada.
Salah satu visi besar yang Tuhan berikan adalah visi Amanat Agung yaitu visi agar kita semua orang-orang percaya berfungsi sebagai garam dan terang bagi dunia ini sehingga semua bangsa menjadi murid Kristus.
