Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam Kisah Para Rasul pasal 13 ayat 8-10 tertulis demikian:
Tetapi Elimas-demikianlah namanya dalam bahasa Yunani-, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
Tetapi Saulus, juga disebut Paulus yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
Edmund Hillary orang pertama yang mencapai puncak gunung Everest mengatakan bukan gunung yang kita taklukan melainkan diri kita sendiri.
Apa yang diungkapkannya menyatakan bahwa pencapaian sejati bukan hanya tentang menaklukkan rintangan fisik tapi lebih penting lagi merupakan perjuangan untuk mengalahkan diri kita sendiri.
Untuk mencapai tujuan kita harus mengatasi ketakutan, keraguan dan batasan diri kita sendiri dan kita tidak boleh kalah dengan keadaan yang menghalangi kemajuan kita termasuk suara-suara negatif yang menerpa diri kita.
Seringkali ketidakberanian membuat kita mundur, perasaan bimbang dan tidak enak kepada orang lain membuat kita tidak mau bertindak mencapai tujuan.
Dalam ayat di atas kita melihat bagaimana Elimas seorang tukang sihir yang dikenal dan sangat dihormati di situ berusaha menghalang-halangi dan membelokkan Gubernur dari imannya.
Elimas bukan saja menghalangi iman dari sang Gubernur tapi menghalangi pelayanan Paulus pada saat itu. Menghadapi Elimas yang penuh dengan siasat, Paulus tidak membiarkan ketakutan dan rasa tidak enak menguasai dirinya.
Ia yang penuh dengan Roh Kudus menegur Elimas dengan kata-kata yang tegas menyebut dirinya dengan anak iblis yang penuh dengan tipu muslihat dan kejahatan.
Saulus menegaskan agar Elimas berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus. Kita belajar dan kita perhatikan disini tentang bagaimana kita harus menghadapi tantangan dan penghalang dalam hidup kita.
Terkadang orang-orang di sekitar kita mungkin mencoba menghalangi kita dalam mengerjakan visi panggilan Tuhan. Namun kita tidak boleh kalah dengan keadaan, tidak boleh kalah dengan suara-suara negatif yang dinyatakan, melainkan tetap teguh dalam iman dan tujuan kita.
Paulus menyatakan dengan tegas di sini bahwa Elimas adalah musuh segala kebenaran. Hal ini mengingatkan kita untuk tetap berpegang pada firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita.
Dalam menghadapi tantangan dan pengaruh negatif, kita perlu memiliki iman yang kuat dengan belajar pada firman Tuhan dan berpegang teguh pada kebenaranNya.
Paulus disebutkan disini penuh dengan Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kekuatan, hikmat dan keberanian kepada Paulus dan kepada kita semua yang percaya untuk menghadapi penghalang dan tantangan dalam hidup ini.
Melalui doa dan ketaatan pada tuntunan Roh Kudus kita mendapatkan kekuatan dan keberanian yang kita perlukan sehingga kita tidak menyerah kepada keadaan ataupun pengaruh-pengaruh buruk dan negatif di sekitar kita.
Paulus tidak mundur menghadapi tantangan Elimas tapi dengan tegas mengatasi dan menegurnya. Demikian pula kita hendaknya dalam hidup ini perlu memiliki keberanian untuk menghadapi setiap penghalang yang mungkin muncul di depan kita.
Andalkan Tuhan dan kekuatannya dan jangan takut menghadapi persoalan. Kita pasti dapat melawan setiap tantangan dan mempertahankan diri untuk sampai pada tujuan yang Tuhan tetapkan.
Sekalipun ada situasi yang hendak membuat kita mundur dari visi atau tujuan yang Tuhan berikan, mari jangan menyerah ataupun kalah dengan keadaan.
Oleh kuasa Roh Kudus kita dapat melawan semuanya menghadapi tantangan dengan penuh keberanian dan teguh berjalan dalam visi Tuhan yang Ia tetapkan bagi kita.
Tuhan menyertai kita, memberikan kekuatan dan membimbing kita untuk menggenapi rencanaNya.***
Sumber: Youtube Suara Injil
