SIL UI-CSEAS Kyoto University Bahas Lingkungan Sosial, Pentingnya Peran Masyarakat Jadi Salah Satu Sorotan

- 28 Juli 2023, 12:54 WIB
Wakil Direktur SIL UI Dr. Dony Abdul Chalid (kiri) dan Direktur CSEASProf Fumiharu Mieno bertukar cenderamata saat Joint Seminar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) dan Central South East Asean Studies (CSEAS) Kyoto University
Wakil Direktur SIL UI Dr. Dony Abdul Chalid (kiri) dan Direktur CSEASProf Fumiharu Mieno bertukar cenderamata saat Joint Seminar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) dan Central South East Asean Studies (CSEAS) Kyoto University /SIL UI/

SEPUTAR CIBUBUR - Keterlibatan multi pihak di semua tingkatan sosial merupakan kunci untuk memastikan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Demikian terungkap dalam joint seminar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) dan Central South East Asean Studies (CSEAS) Kyoto University yang membahas lingkungan sosial dalam perspektif multi disiplin keilmuan di kampus Kyoto University, 26 Juli 2023.

Joint seminar tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan akademik yang diikuti oleh 20 orang mahasiswa dan dosen SIL UI ke Jepang, 23-29 Juli 2023.

Diantara yang dibahas dalam seminar tersebut adalah Kajian Ketahanan Sistem Sosio-Hidrologi Berdasarkan Analisis Indeks Kerentanan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang dipresentasikan oleh Masni Dyta Anggriani dari SIL UI.

Baca Juga: Ketika Berhenti di Sini, Film Kedua Karya Umay Shahab dan Prilly Latuconsina

Masni menyatakan bahwa saat ini Sungai Citarum terancam kelestariannya akibat perubahan penggunaan lahan, polusi, peningkatan populasi, dan pembangunan infrastruktur.

Hasil kajian Masni mengungkapkan bahwa masyarakat di DAS Citarum memiliki ketahanan dan potensial untuk dilibatkan dalam pengelolaan sumber daya air demi mempertahankan kelestarian Sungai Citarum.

Sementara Mao Higami, mahasiswa Graduate School of Asian and African Area Studies, Kyoto University memaparkan kajian yang akan dilakukan tentang dinamika masyarakat dalam mitigasi bencana, termasuk bencana hidrologis di kampung urban Yogyakarta.

Higami akan mendalami bagaimana masyarakat mampu mewujudkan fungsi dan nilai-nilai sosial meski tinggal di kampung yang rawan bencana.

Sementara itu Muhammad Amin Shodiq, mahasiswa Graduate School of Global Environmental Studies, Kyoto University mempresentasikan tentang program Kampung Hijau di Surabaya sebagai pengembangan perumahan yang berwawasan lingkungan.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah