Network
SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam 1 Raja-raja 6:12-13 tertulis demikian:
“Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel.”
Bangunan gereja tertinggi di dunia adalah gereja Ulm Minster yang terletak di kota Ulm di wilayah Baden-Wurttemberg Jerman.
Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tiga Pendorong Kita Melangkah
Seringkali gereja ini disebut sebagai Ulm Katedral padahal ini bukanlah Katedral tapi sebuah gereja lutheran.
Sementara itu gereja yang terbesar di dunia adalah gereja Basilika Santo Petrus yang terletak di Vatikan. Gereja ini adalah gereja Katolik yang dibangun dalam kurun waktu yang cukup panjang dari tahun 1506 sampai 1626. Total sekitar 120 tahun.
Sejak dulu selalu ada kerinduan untuk membangun sebuah rumah Tuhan yang besar, yang tinggi dan megah sebagai wujud dari pengabdian dan kecintaan kepada Tuhan Sang Pencipta.
Salomo menunjukkan hal ini, dia begitu rindu untuk membangun sebuah rumah bagi Tuhan dan ia tidak membangun rumah yang biasa-biasa tapi ia membangun rumah Tuhan yang terbesar, terindah dan termegah di jamannya.
Sebelumnya tidak ada Bait Tuhan yang pernah dibangun seindah, semegah, dan sebesar yang dibangun oleh Raja Salomo. Tujuh tahun lamanya Bait Suci ini dibangun dan diselesaikan.
