SEPUTAR CIBUBUR – Gereja Katolik di manapun berada tidak pernah urung dalam menyatakan sikapnya yang prolife, mendukung kehidupan sebab Gereja menghormati Allah Pencipta yang memberikan kehidupan. Tindakan melindungi kehidupan ini merupakan bukti nyata dari iman kepada Kristus yang adalah Sang Terang, Sang Hidup dan Pemberi hidup itu sendiri. Di tengah budaya yang menyerukan kematian, the culture of death, umat Katolik harus berani menyuarakan kehidupan, the culture of life.
Demikian dikemukakan Rm Lukas Nurak OFM Konventual dalam khotbahnya di Misa Kudus yang mengawali Perayaan Natal Jaringan KKI Diaspora secara virtual, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga: Gus Muhaimin: Natal Momen Menebar Kasih bagi Umat Kristiani
Rm Lukas dengan tegas mengajak umat untuk meyakini bahwa Tuhan hanya memberikan yang terbaik meskipun kadang tidak sesuai dengan keinginan, namun Tuhan akan memberikan semuanya pada waktunya.
“Kita diajak untuk menjalani hidup apa adanya, jangan memaksa dan jangan terpaksa, yakin bahwa setiap rencana Tuhan selalu berakhir baik. Untuk percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang jauh lebih indah,” ujarnya.
“Yohanes mengingatkan bahwa rekonsiliasi total harus kita kerjakan setiap hari. Pertobatan sejati hsrus kita miliki setiap saat. Bukalah mata hati kita dalam setiap ayunan langkah kita karena setiap hari bisa kita dengar dan baca banyak nyawa yang melayang setiap detiknya. Kehidupan manusia tidak lagi dianggap sakral. Seperti dalam Evangelium vitae nomor 53 yang berkata bahwa padahal kehidupan sebagaimana kematian adalah hak Allah,” papar Rm Lukas.
Baca Juga: Natal-Tahun Baru, Puan Ucapkan Selamat dan Sampaikan Harapan
Oleh karena itu, tandas Rm Lukas, perbuatan aborsi menentang hukum Allah dan juga adalah bentuk pembunuhan. Perbuatan ini menimbulkan hal negatif terhadap orang-orang yang terlibat di dalamnya. Aborsi adalah tindakan pembunuhan manusia walaupun ada sebagian orang yang menutup mata terhadap kenyataan.
“Gereja Katolik, para diaspora tidak pernah urung dalam menyatakan sikapnya yang prolife, mendukung kehidupan sebab Gereja menghormati Allah Pencipta yang memberikan kehidupan. Tindakan melindungi kehidupan ini merupakan bukti nyata dari iman kita kepada Kristus yang adalah Sang Terang, Sang Hidup dan Pemberi hidup itu sendiri. Mari di tengah budaya yang menyerukan kematian, the culture of death, kita sebagai umat Katolik dengan berani menyuarakan kehidupan, the culture of life,” tandas Rm Lukas.
Sebelum Misa Kudus, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo memberikan pesan Natal kepada umat Katolik diaspora yang disampaikan lewat rekaman video.
Kardinal Suharyo menegaskan bahwa semua orang yang telah sungguh-sungguh mengalami perjumpaan dengan Yesus, tidak akan membiarkan hidupnya tidak berubah seperti semula, tetapi akan mengalami pembaharuan.
Baca Juga: Kardinal Suharyo akan Berikan Pesan Natal bagi Diaspora Katolik Indonesia, Catat Tanggalnya
“Dan ketika mereka mengalami pembaharuan maka akan selalu mencari jalan-jalan baru untuk dengan setia dan lebih tekun mengikuti Yesus Kristus,” tutur Kardinal Suharyo.
Selain Pesan Natal dari Kardinal Suharyo, ditampilkan pula video Pesan Natal 2022 bersama KWI dan PGI, dari Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunyamin, Uskup Bandung.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo: Jangan Lelah Mencintai Indonesia
“Kita diajak agar menjadi semakin kristiani dan semakin Pancasilais, dan menggunakan teknologi untuk pewartaan kasih,” tutur Mgr Subianto.
Perayaan Natal KKI Diaspora diikuti dengan partisipasi aktif dari perwakilan dan umat KKI dari berbagai bangsa seperti Houston, Austin, Dallas, Atlanta, Washington DC, Tampa (Amerika Serikat), Italia, Singapura, Meksiko, Swiss, Jerman, Belanda, Prancis, Sydney (Australia), Jepang, Kenya, Spanyol, Irlandia, Hong Kong, dan beberapa lainnya termasuk umat dan religius dari Indonesia.
Baca Juga: Ekosistem Diaspora Tumbuh Pesat, Buka Potensi Bisnis Global
Sementara itu, Shirley Hadisandjaja, mewakili Panitia Perayaan Natal Jaringan KKI Diaspora 2022 mengucapkan terima kasih kepada Rm Avensius Harung MI, ketua IRRIKA yang sejak dari awal sudah menjawab ya untuk memimpin Misa hari Rabu ini. Namun karena suatu hal, tidak bisa hadir dan digantikan oleh Rm Lukas Nurak OFM Konventual.
Baca Juga: Kondisi Paus Emiritus Benediktus Melemah, Paus Fransiskus Minta Umat Mendoakan
Jaringan KKI Diaspora juga mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat dari KKI-KKI yang telah berpartisipasi secara aktif menyumbangkan video musik dan yang telah hadir dan yang telah mendoakan dan mendukung Perayaan Natal kali ini.
Shirley selanjutnya juga berterima kasih kepada Rm Leo Mali PR atas doa dan dukungannya untuk Jaringan KKI Diaspora.
“Pada akhirnya, saya berdoa dan berharap semoga Tuhan memberkati kita semua dan usaha baik kita. Salam Damai Natal,” pungkas Shirley. (Lucius GK)
Rekaman Perayaan Natal Jaringan KKI Diaspora dapat disaksikan pada youtube: https://www.youtube.com/watch?v=wJZav05I61k