350 Ribu Warga Kongo Terdampak Banjir Ekstrem

22 Januari 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi banjir di kongo /

SEPUTAR CIBUBUR-Republik Kongo mengalami curah hujan ekstrem  dalam dua pekan ini. Akibatnya sekitar 350 ribu warga terdampak akibat rumah mereka terendam banjir.

Juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke menyebutkan bencana banjir di negara Afrika itu 'dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama enam dekade'.

Dia juga mengatakan bahwa sembilan dari 12 daerah di negara itu masih terendam banjir sekitar tiga pekan setelah keadaan darurat diumumkan pada 29 Desember 2023, dengan total 1,8 juta orang terkena dampaknya.

 Baca Juga: Debat Cawapres: Pengamat Yakini Dapat Perkuat Elektabilitas Paslon, Ini yang Harus Dilakukan Cawapres

"Lebih dari 350 ribu orang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, tetapi aksesnya cukup sulit karena banjir, sementara banyak desa hanya dapat dicapai dengan perahu atau kano," kata Laerke di Jenewa, Swiss, Jumat 19 Januari 2024 waktu setempat.

Dia menekankan bahwa banjir menyebabkan masyarakat setempat tidak memiliki tempat berlindung atau akses terhadap layanan kesehatan dasar.

Menurut dia, akses terhadap air minum yang bersih atau sanitasi cukup 'terbatas atau tidak ada sama sekali' di daerah yang terkena dampak paling parah.

 Baca Juga: Warga Kalibata City Rayakan Puncak Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Dalam Bingkai Toleransi Beragama

Sementara itu, sekitar 27.000 anak-anak tidak bisa bersekolah, kata Laerke sambil memperingatkan bahwa banjir bisa juga menimbulkan dampak jangka panjang.

Penilaian awal kami memperkirakan 2.300 hektare lahan pertanian telah terendam banjir, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa sarana untuk menghasilkan makanan, misalnya pohon buah-buahan dan alat penangkap ikan, telah hancur, sementara banyak ternak mati," ujar Laerke.

Dia mengatakan, untuk respons cepat, badan PBB dan Pemerintah Republik Kongo telah mengumpulkan anggaran sebesar US$26 juta (sekitar Rp406,2 miliar), yang memprioritaskan tempat tinggal, ketahanan pangan, nutrisi, kesehatan dan air, sanitasi dan kebersihan.

"Untuk mendukung respons awal, alokasi sebesar US$3,6 juta atau sekitar Rp56,2 miliar dari Dana Tanggap Darurat Pusat telah diberikan untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak bagi 270 ribu orang," kata Laerke.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler