Pemerintah China Beri Bantuan Darurat ke Palestina US$ 2 juta, Termasuk Upaya Pemulihan Melalui PBB

- 21 Mei 2021, 20:03 WIB
Rakyat Palestina lakukan perayaan atas genjatan senjata yang dilakukan oleh Hamas dan Israel.
Rakyat Palestina lakukan perayaan atas genjatan senjata yang dilakukan oleh Hamas dan Israel. /Twitter @quranmadani

 

SEPUTAR CIBUBUR - Pemerintah China memberikan bantuan darurat sebesar US$ 1 juta serta bantuan US$ 1 juta lainnya bagi upaya pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Palestina.

Uluran tangan pemerintah China membantu warga Palestina itu menyusul akan diberlakukannya gencatan senjata, antara Hamas Palestina dengan Israel. "China menyambut baik gencatan senjata antara kedua belah pihak dalam konflik Palestina-Israel, dan berharap pihak-pihak terkait akan bersungguh-sungguh menerapkan gencatan senjata dan penghentian kekerasan," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers Jumat 21 Mei 2021.

Sebagaimana dilansir AFP, Jumat 21 Mei 2021, gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel dengan Mesir sebagai mediator diberlakukan mulai Jumat 21 Mei 2021, dini hari waktu setempat.

Baca Juga: Bentuk Keprihatinan, Atlet Dunia Dukung Palestina

Dalam pertempuran Israel dan Palestina mengakibatkan 232 warga Palestina tewas, sedangkan korban tewas di pihak Israel sebanyak 12 orang. Peristiwa berdarah ini terjadi sejak 10 Mei lalu.

China berharap komunitas internasional sekarang perlu 'mengulurkan tangan' untuk kawasan tersebut, dan akan memberikan bantuan darurat sebesar US$ 1 juta serta bantuan US$ 1 juta lainnya bagi upaya pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Palestina.

Keseriusan pemerintah China membantu warga Palestina juga ditunjukkan dengan menyalurkan menyalurkan bantuan 200 ribu dosis vaksin virus Corona (Covid-19) ke negara tersebut.

"Komunitas internasional harus mendorong dilanjutkannya kembali perundingan damai antara Palestina dan Israel, dan mencapai solusi yang komprehensif, adil dan abadi untuk isu Palestina atas dasar solusi dua negara,"ungkap juru bicara pemerintah China itu.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah