Hutang Nasional Malaysia Yang Melebihi 80% PDB Perlu Cepat Diantisipasi Menurut PM Anwar Ibrahim

- 17 Januari 2023, 13:52 WIB
PM Anwar Ibrahim
PM Anwar Ibrahim /Brain Sihotang/SeputarCibubur

SEPUTAR CIBUBUR -  Utang nasional Malaysia telah mencapai RM1,5 triliun (US$350 miliar) dan tindakan segera harus diambil untuk mengatasi masalah ini, demikian ungkap Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Selasa (17 Januari). 

Anwar Ibrahim menyatakan bahwa angka tersebut yang termasuk liabilitas, sudah melebihi 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan ini memiliki dampak langsung yang buruk pada perekonomian. 

Berdasarkan pernyataannya pada New Straits Times angka tersebut juga menunjukkan bahwa defisit anggaran negara akan semakin melebar dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,8 persen dari PDB untuk 2022.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Ferdy Sambo Hukuman Penjara Seumur Hidup

"Masalah utang kita adalah sudah mencapai RM1,2 triliun dan jika liabilitas diperhitungkan, utang itu RM1,5 triliun," kata Mr Anwar pada Dialog Anggaran 2023 di kementerian keuangan.

 Pada tahun 2018, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa negara itu ditimbun lebih dari RM1 triliun utang setelah kemenangan koalisi oposisi dalam Pemilu Umum 2018. 

Dr Mahathir kemudian menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan murid Najib Razak atas masalah ini. Dan tahun lalu, mantan Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz menyatakan bahwa utang negara itu mencapai RM1,045 triliun pada akhir Juni 2022. Ini sesuai dengan 63,8 persen PDB Malaysia saat itu.

"Ini juga terkait dengan perkembangan internasional, baik dalam hal konflik Rusia-Ukraina dan pascapandemi COVID-19, dan belum menunjukkan kekuatan ekonomi," kata Anwar Ibrahim.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Sampai Akhir Tahun 2022 Masih Tetap Terkendali Menurut Bank Indonesia

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Channel News Asia Malay Mail New Strait Times Bernama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x