Poros Wartawan Indonesia-Vietnam Dibentuk, Ini Tujuannya

- 17 April 2023, 23:31 WIB
Pertemuan wartawan Indonesia dan Vitenam di Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jalan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, Jumat sore, 14 April 2023. Foto: JMSI
Pertemuan wartawan Indonesia dan Vitenam di Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jalan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, Jumat sore, 14 April 2023. Foto: JMSI /

Setelah Perang Vietnam berakhir, hubungan kedua negara terus mengalami peningkatan. Presiden Soeharto berkunjung ke Vietnam pada bulan November 1990. Lalu di bulan April 1994, giliran Presiden Lê Đức Anh yang mengunjungi Indonesia.

Presiden Megawati Sukarnoputri mengunjungi Hanoi di bulan Agustus 2001 yang dibalas Presiden Trần Đức Lương dengan mengunjungi Jakarta pada November 2001. Pada bulan Juni 2003 Presiden Megawati kembali ke Hanoi.

Di bulan Mei 2005 giliran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Hanoi, dan dibalas kunjungan Presiden Trương Tấn Sang delapan tahun kemudian di bulan Juni 2013. Di bulan Desember 2022 yang lalu giliran Presiden Nguyễn Xuân Phúc mengunjungi Indonesia untuk memperdalam kerjasama dan membicarakan isu maritim di kawasan.

Keajaiban ASEAN

Berfoto bersama usai pertemuan wartawan Indonesia dan Vitenam di Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jalan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, Jumat sore, 14 April 2023. Foto: JMSI
Berfoto bersama usai pertemuan wartawan Indonesia dan Vitenam di Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jalan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, Jumat sore, 14 April 2023. Foto: JMSI
Dalam sebuah laporan di tahun 2019, World Economic Forum mencatat keajaiban pertumbuhan ekonomi Vietnam. WEF membandingkan situasi Vietnam setelah Perang Vietnam yang berlangsung selama 20 tahun berakhir di tahun 1975 dengan situasi saat ini.

Ketika Perang Vietnam berakhir, ekonomi Vietnam merupakan salah satu yang terburuk di dunia. Pada pertengahan 1980-an, PDB per kapita Vietnam berada pada kisaran US$200 dan US$300. Namun situasi ini berubah setelah di tahun 1986, pemerintah Vietnam memperkenalkan kebijakan Đổi Mới" yang mengarahkan negara tersebut menjadi "ekonomi pasar berorientasi sosialis".

Saat ini, Vietnam menjadi salah satu bintang di dunia pasar berkembang. Pertumbuhan ekonominya sebesar 6 sampai 7%. Vietnam juga mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan. Mulai dari pakaian olahraga Nike hingga smartphone Samsung diproduksi di Vietnam.

Bagaimana keajaiban pertumbuhan ini terjadi? Menurut analis dari Bank Dunia dan lembaga think tank Brookings dalam laporan WEF itu, kebangkitan ekonomi Vietnam dapat dijelaskan oleh tiga faktor utama. Pertama, Vietnam menerima liberalisasi perdagangan dengan penuh semangat. Kedua, Vietnam melengkapi liberalisasi eksternal dengan reformasi domestik melalui deregulasi dan menurunkan biaya. Terakhir, Vietnam banyak berinvestasi untuk membangun modal fisik dan manusia, terutama melalui investasi publik.

Vietnam  baru bergabung dengan kawasan perdagangan bebas ASEAN pada tahun 1995. Lima tahun kemudian, Vietnam menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan AS, lalu pada tahun 2007 Vietnam bergabung dengan WTO. Setelah itu, Vietnam menandatangani perjanjian dengan ASEAN dan dengan beberapa negara besar lain seperti China, India, Jepang dan Korea.

Rencana ke Tubaba

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x