Kisah Mixue, Es Krim Creamy yang Mendunia

5 Januari 2023, 10:41 WIB
Kisah Mixue, Es Krim Creamy yang Mendunia /instagram/ @mixueindonesia/

SEPUTAR CIBUBUR- Mixue es krim asal China kini mendunia karena punya cita rasa enak dan premium, namun berharga murah dan terpenting dalam porsi besar.

Tidak heran jika brand es krim dan teh yang baru masuk ke Indonesia pada 2020 ini, selalu tampak ramai setiap hari.

Bayangkan saja, untuk mendapatkan satu buah es krim vanilla yang manis dan creamy dalam porsi besar, kita hanya perlu merogoh kocek Rp8.000. 

 Baca Juga: Geser Burger King Dominos Pizza, Mixue Masuk Waralaba Lima Besar Dunia

Adapun untuk es krim sundae dengan porsi lebih besar ditambah berbagai varian topping, seperti boba yang dikemas di dalam cup seperti minuman, hanya dibanderol Rp16.000.

Meski harganya tergolong murah, konon pemiliknya tetap bisa mendapatkan keuntungan besar.

 Dirilis dari Pandaily.com, Mixue bisa meraup untung hingga 6,5 miliar yuan setiap tahunnya.Bahkan pada 2021 pendapatannya melonjak hingga 20 miliar yuan atau setara dengan US$3 miliar atau Rp45 triliun. 

Baca Juga: Mau Buka Gerai Mixue di Cibubur dan Sekitarnya, Segini Investasi dan Syarat yang Dibutuhkan

Melihat sejarahnya ke belakang, Mixue Ice Cream & Tea ini didirikan pada  1997 oleh mahasiswa bernama Zhang Hongchao.

Saat itu dia ingin mendirikan bisnis es krim dan teh segar yang bisa dinikmati oleh semua orang.

Dia menetapkan misi ‘membawa produk berkualitas tinggi dan terjangkau untuk semua orang di seluruh dunia’.

Setelah lebih dari satu dekade dia menjalankan usahanya, Mixue mulai melesat dan berhasil membangun pabrik dan rantai pasokannya sendiri sehingga semua bahan baku didapatkan secara mandiri.

Baca Juga: Tak Punya Cap Halal, Es Krim Mixue Tetap Diburu Pecinta Kuliner

Berdasarkan sejarah berdirinya Mixue yang dikutip dari website resminya mxbc.com pada 2013, perseroan mendirikan pabrik yang khusus memproduksi bahan minuman sendiri di bawah bendera usaha Henan D.Co International Drinks.

Lalu pada 2014, didirikanlah gudang logistik yang berlokasi di kota Jiaozuo sehingga mengurangi biaya logistik yang bisa membuat harga menjadi lebih murah, sekaligus mendongkrak pertumbuhan bisnis.

Pada 2018, perusahaan berhasil membangun kawasan industri baru seluas 300.000 m2 yang mengintegrasikan produksi dan logistik.

Nah, produksi mandiri dengan bahan baku, logistik, dan rantai industri yang lengkap itulah yang membuat harga produknya menjadi lebih murah, sekaligus menjaga dan mempercepat pengembangan bisnis dari Mixue Ice Cream & Tea.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler