BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah, Waspadai Juga Fenomena La Nina

21 Oktober 2021, 08:23 WIB
Ilustrasi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Juanda mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Indonesia /UNSPLASH/Khamkéo Vilaysing

SEPUTAR CIBUBUR –  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan. Untuk itu masyarakat diminta waspada terutama di wilayah-wilayah yang mengalami curah hujan cukup lebat dan disertai angin kencang.

Berdasarkan data yang dikeluarkan BMGK, sejumlah wilayah di Indonesia akan berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang, pada hari ini,  Kamis, 21 Oktober 2021.

Sejumlah wilayah yang diprakirakan BMKG berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang dan masuk dalam sistem peringatan dini cuaca, adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo.

Selain itu, juga akan terjadi di sebagian besar Pulau Kalimantan, yakni: Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Lampung,  Jambi, serta Jawa Barat.

Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Khusus di wilayah DKI Jakarta pada Kamis, wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jaksel, dan Jaktim pada siang dan sore hari serta di sebagian wilayah Kepulauan Seribu, Jakbar, Jakpus, dan Jakut pada malam dan dini hari

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang antara siang hingga sore hari di wilayah Kab/Kota Bogor, Cianjur, Subang, Kab. Sukabumi, Purwakarta, Bandung Raya, Garut, dan Kab/Kota Tasikmalaya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, , seperti di kutip dari Antara, mengingatkan masyarakat untuk waspada akan datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada dasarian I Oktober 2021.

Kondisi ini berpotensi terus berkembang dan masyarakat serta pemerintah harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang hingga Februari 2022.

Berdasarkan pada kejadian La Nina tahun lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari terutama di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Maka dari itu, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 sampai 70 persen di atas normalnya.

"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita. ***

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler