Menko Air Langga Hartarto mengklaim Indonesia Produsen Terbesar Dunia.

- 26 April 2021, 11:53 WIB
Mentri Perekonomian yang juga ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto./Pikiran Rakyat/
Mentri Perekonomian yang juga ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto./Pikiran Rakyat/ /

 

 

SEPUTARCIBUBUR.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia kapasitas produksi 137 ribu barel biodiesel menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar biodiesel di dunia melewati Amerika Serikat, Brazil dan Jerman.

Kapasitas produksi bahan bakar terbarukan tersebut, kata Airlangga, menyalip posisi Amerika Serikat yang memproduksi 112 ribu barelper hari diatas Brazil yang berada di posisi ketiga dengan kapasitas produksi sebesar 99 ribu barel per hari, disusul Jerman dengan kapasitass produksi 62 ribu barel per hari di posisi keempat dunia.

Penegasan itu disampaikan Airlangga dalam diskusi daring Membedah Urgensi RUU Energi Baru dan Terbarukan di Jakarta, Senin, 26 April 2021 di Jakarta.Menurutnya, keberhasilan Indonesia sebagai produsen bahan bakar nabati tersebut sebagai negara yang diperhitungkan dalam pasar bahan bakar biodiesel di pasar internasional.

Baca Juga: Perekonomian Nasional Mulai kencang Menggeliat, BSI Catat Volume Transaksi Digital Tembus lebih dari Rp40 Tril

Sebagaimana diketahui, biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.

Dalam membuat bahan bakar nabati ini menjadi bahan bakar terbarukan itu adalah mencampurkan minyak sawit sebanyak 30 persen ke dalam minyak solar, sehingga menghasilkan produk bernama B30 yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit, mengurangi konsumsi impor bahan bakar minyak, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Dalam kerangka perubahan iklim, Indonesia berkomitmen akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dari business as usual dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030," kata Menko Airlangga.

Halaman:

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah