SBY: Gugurnya 53 Prajurit Merupakan Duka yang Mendalam

- 26 April 2021, 15:27 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak mohon ampun pada Tuhan atas kesalahan masa lalunya.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak mohon ampun pada Tuhan atas kesalahan masa lalunya. /Instagram.com/@aniyudhoyono

 

SEPUTAR CIBUBUR – Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa gugurnya 53 prajurit KRI Nanggala 402 adalah duka yang mendalam.

Di sisi lain, Presiden RI Joko Widodo, memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat dan bintang jasa Jalasena kepada para prajurit terbaik yang gugur di KRI Nanggala 402.

Sebagaimana diberitakan, KRI Nanggala 402 terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter.

Baca Juga: Presiden Jokowi : Menaikkan Satu Tingkat Pangkat Lebih Tinggi Ke 53 Prajurit KRI Nanggala 402

SBY dalam cuitan akun twitter-nya @SBYudhoyono , Senin, 26 April 2021, mengatakan, sebagai sesama prajurit, dirinya amat tahu bahwa siapapun yang mengabdi di dunia militer, mesti siap menyumbangkan jiwa dan raganya kepada negara tercinta. “Sungguhpun demikian, gugurnya 53 prajurit Hiu Kencana di medan latihan adalah duka yang mendalam dan "great loss" bagi TNI & kita semua,” cuit SBY.

Baca Juga: Rachmat Gobel: Musibah KRI Nanggala 402 Sebagai Memontum Evaluasi Alutsista TNI AL

Dia juga mengatakan, prajurit yang bertugas di satuan kapal selam miliki risiko, tekanan psikologis & "kesunyian" yang tinggi.

“Tahun 1998, saya berada dalam kapal selam, bergerak di dalam laut (1 jam). Bisa dibayangkan jika "menyelam" berbulan-bulan. Mari beri hormat kepada tentara kebanggaan kita itu,” ujar SBY.

Baca Juga: Yang Mau Beli Rumah Buruan, Harga Naik Terus

Halaman:

Editor: Yetto Parceka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah