Air Laut di Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Angke dan Ancol Tertinggi

- 1 Oktober 2021, 16:53 WIB
Penelitian terbaru mengungkapkan perairan Teluk Jakarta terkontaminasi Paracetamol.
Penelitian terbaru mengungkapkan perairan Teluk Jakarta terkontaminasi Paracetamol. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp

SEPUTAR CIBUBUR - Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta merespons hasil penelitian yang menemukan air laut di Teluk Jakarta tidak hanya tercemar merkuri tetapi juga obat-obatan, salah satunya parasetamol. Temuan parasetamol tinggi ditemukan di Angke dan Ancol.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan pihaknya mendalami hasil riset atau penelitian tersebut.

Baca Juga: Waspada, Kanker Payudara Pada Pria Meningkat Lebih Cepat Dibandingkan Wanita

Menurut Yogi, hasil riset tersebut menjadi bahan berharga Pemprov DKI untuk mengetahui sumber parasetamol di air laut Teluk Jakarta dan mengambil langkah untuk menanganinya.

“Terima kasih kepada para peneliti yang mau meneliti kualitas air laut, itu kan bagian dair pencemaran. Nanti kita dalami, kita telusuri di mana sumbernya dan akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi pencemaran itu,” ujar Yogi kepada wartawan, Jumat 1 Oktober 2021.

Menurut Yogi, Pemprov DKI sebenarnya rutin melakukan pemantauan dan penelitian terhadap kualitas air laut di Jakarta, yakni dua kali dalam setahun.

Namun demikian, kata dia, parameter yang digunakan merupakan parameter yang sesuai standar yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, seperti kadar BOD atau logam berat (merkuri) di air laut.

Baca Juga: 10 Manfaat Kopi bagi Kesehatan, Salah satunya 'Perpanjang' Usia, Simak Pejelasannya

“Pemantauan air laut 1 tahun, kita lakukan 2 kali. Parameter sesuai dengan baku mutu dalam PP 22 tahun 2021. Namun, tidak ada parameter parasetamol,” ungkap dia.

Yogi menilai para peneliti kemungkinan besar memiliki pengalaman atau maksud tertentu, sehingga lebih spesifik melakukan riset terkait kadar parasetamol di air laut Teluk Jakarta.

Pihaknya akan segera mengkaji lebih dalam hasil penelitian tersebut, termasuk menjadikan parasetamol.

Kita tidak meneliti parameter itu (parasetamol), cuma parameter yang lain, kalau parameter khusus parasetamol kita enggak khusus ke situ, nanti kita cek,” kata dia.

Lebih lanjut, Yogi mengatakan adanya kandungan parasetamol di air laut Teluk Jakarta menunjukkan adanya pencemaran di air laut tersebut. Pasalnya, parasetamol tersebut tidak pada tempatnya atau seharusnya tidak ada di air laut.

“Kan harus di tempatnya, pasti akan berpengaruh ke biota laut gitu kan, bisa juga teracuni atau seperti apa. Mungkin kan untuk manusia enggak berefek, tapi terhadap biota laut lainnya ada pengaruhnya,” kata dia.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah