Namun, setelah itu fokus perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang lebih kepada masalah terkait dengan orang-orang di sekitar korban, sampai kemudian suami dan ayah korban, Yosef, kemudian anak dan kakak korban, Yoris, sert sepupu korban, Danu, bisa dibilang menjadi saksi utama.
Ketiga saksi ini tercatat menjadi saksi yang paling sering dipanggil tim penyidik dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, bahkan Yosef sudah menjalani 16 kali pemeriksaan.
Sementara Danu, pernah menjalani pemeriksaan marathon selama 3 hari berturut-turut dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Sedangkan soal keterkaitan di Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan, dan kembali muncul setelah pada pemeriksaan terakhir pada Selasa 30 November 2021, tiga orang dari sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional diperiksa di Polres Subang.
Posisi korban di yayasan
Anjas menilai bahwa selama ini keterkaitan korban dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan.
Bisa saja ada motif pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, terkait dengan dana besar atau uang yang bernilai fantastis yang ada di yayasan.
Seperti diketahui, pemerintah menyalurkan dana BOS yakni bantuan untuk sekolah-sekolah yang besarannya mencapai sekitar Rp 6 triliun, jumlah dana yang sangat fantastis.
Namun, menurut Anjas, dari berbagai pemberitaan di media massa, banyak sekali pemberitaan soal terjadinya korupsi dana BOS, yang terjadi di berbagai daerah. Salah satu contoh kasus terjadi di sekolah di Jakarta.