Uang Bernilai Fantastiskah Dibalik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Mungkinkah Ada Oknum Yang Terlibat

- 4 Desember 2021, 10:32 WIB
Uang Bernilai Fantastiskah Dibalik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Mungkinkah Ada Oknum Yang Terlibat
Uang Bernilai Fantastiskah Dibalik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Mungkinkah Ada Oknum Yang Terlibat /kolase foto DeskJabar.com dan YouTube Anjas di Thailand

SEPUTAR CIBUBUR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi misteri hingga 3 bulan lebih pihak Kepolisian telah melakukan penyelidikan.

Tidak tanggung - tanggung bahkan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini diketahui telah melibatkan penyidik gabungan, baik dari Polres Subang, Polda Jabar, hingga Mabes Polri,  bahkan BIN turut hadir pada kasus yang telah menghebohkan dan menjadi buah bibir masyrakat Indonesia ini.

Motif dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang inipun masih menjadi teka - teki, uang bernilai fantastiskah dibalik kasus ini? mungkinkah ada oknum yang terlibat hingga membuat kasus Subang ini cukup sulit pengungkapannya?

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kapolda Jabar Sebut Soal Saksi Kunci

Selama ini pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sepertinya lebih fokus kepada masalah masing-masing individu baik korbannya yakni Tuti Suhartini dan Amel, baik para saksi seperti Yosef, Yoris, dan Danu.

Namun dalam perkembangan pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang sudah melewati hari ke-100, tidak banyak yang membahas soal keterkaitan kasus dengan posisi korban di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sertiap kemungkinan tentu saja ada, mungkin saja ada uang yang bernilai fantastis dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dan mungkin saja ada oknum yang terancam dengan posisi korban Tuti Suhartini sebagai bendahara yayasan, dan Amel sebagai sekretaris di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Adanya dugaan keterkaitan dana besar atau uang yang bernilai fantastis dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, berkembang dalam analisa Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Kamis 2 Desember 2021.

Di awal kasus, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidaat pernah menyebutkan dugaan kalau motif kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Namun, setelah itu fokus perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang lebih kepada masalah terkait dengan orang-orang di sekitar korban, sampai kemudian suami dan ayah korban, Yosef, kemudian anak dan kakak korban, Yoris, sert sepupu korban, Danu, bisa dibilang menjadi saksi utama.

Ketiga saksi ini tercatat menjadi saksi yang paling sering dipanggil tim penyidik dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, bahkan Yosef sudah menjalani 16 kali pemeriksaan.

Sementara Danu, pernah menjalani pemeriksaan marathon selama 3 hari berturut-turut dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Sedangkan soal keterkaitan di Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan, dan kembali muncul setelah pada pemeriksaan terakhir pada Selasa 30 November 2021, tiga orang dari sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional diperiksa di Polres Subang.

Baca Juga: Kesaksian Mimin, Istri Muda Yosef Dalam Babak Akhir Pengungkapan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Posisi korban di yayasan

Anjas menilai bahwa selama ini keterkaitan korban dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan.

Bisa saja ada motif pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, terkait dengan dana besar atau uang yang bernilai fantastis yang ada di yayasan.

Seperti diketahui, pemerintah menyalurkan dana BOS yakni bantuan untuk sekolah-sekolah yang besarannya mencapai sekitar Rp 6 triliun, jumlah dana yang sangat fantastis.

Namun, menurut Anjas, dari berbagai pemberitaan di media massa, banyak sekali pemberitaan soal terjadinya korupsi dana BOS, yang terjadi di berbagai daerah. Salah satu contoh kasus terjadi di sekolah di Jakarta.

Ada temuan dimana dana BOS sebesar Rp 200 juta dibagikan kepada para guru baik itu guru PNS ataupun guru honorer.

Banyak di antara guru yang mendapat bagian tersebut mengakui bahwa mereka tidak tahu kalau sumber uang yang dibagikan itu berasal dari dana BOS, mengingat bukan peruntukkannya.

Apakah kasus-kasus seperti ini juga ada hubungannya dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bisa jadi, menurut Anjas, ada oknum di yayasan yang merasa terancam dengan keberadaan Tuti dan Amel.

Menurut Anjas, bisa saja dengan masuknya Tuti sebagai mendahara yayasan dan Amel sebagai sekretaris yayasan, selain sebagai pendiri, yayasan mengalami kemajuan pesat.

Itu terbukti dari gaji yang diperoleh pengurus cukup besar untuk tingkat penghasilan di daerah.

Demikian juga dengan kepemilikan mobil yang dipakai oleh Tuti dan Amel, itu menunjukkan yayasan mengalami kemajuan pesat.

Dengan kehadiran Tuti dan Amel, keadministrasian yayasan jadi tertib, termasuk masalah dana BOS dan dana bantuan-bantuan lain.

Melihat banyak kasus korupsi dana BOS yang terjadi di Indonesia, Anjas menduga, bisa saja ada oknum yang merasa terganggu dengan ketertiban administrasi yang diterapkan almarhum Tuti dan Amel.

Siapa kira-kira yang merasa dirugikan karena tertibnya administrasi yang dijalankan korban. Siapa sih kira-kira yang merasa dirugikan korban? Mungkinkah ada oknum yang terlibat dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini?

Mudah-mudahan saja tim penyidik juga sudah punya data tersebut dalam rangka pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Seperti diketahui bahwa kedua jasad korban diketemukan di dalam bagasi kendaraan Toyota Alphard dalam kondisi ditumpuk dan tanpa busana.

Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) menjadi korban dari kasus pembunuhan di Subang yang hingga kini belum ditetapkan satu tersangkapun.***

 

Editor: Danny tarigan

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah