Update Terkini Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Tanda Tanya Penyebab Luka di Kaki dan Tangan Danu

- 12 Desember 2021, 15:39 WIB
Update Terkini Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Tanda Tanya Penyebab Luka di kaki dan Tangan Danu
Update Terkini Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Tanda Tanya Penyebab Luka di kaki dan Tangan Danu /Tangkap Layar/ YouTube Yahya Mohammed

SEPUTAR CIBUBUR - Luka di kaki dan tangan Danu menjadi sorotan dalam update terkini dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Hingga menjelang pergantian tahun 2021 ke tahun 2022 kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi PR yang belum terselesaikan oleh pihak kepolisian.

Tentunya hal ini menjadi sorotan netizen terhadap kinerja kepolisian dan menjadi tantangan bagi kepolisian agar segera menuntaskan dan mengungkap sosok dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Subang : Test Kesehatan dan Kejiwaan Danu Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan satu tersangkapun terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Salah satu saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu, sempat menjalani pemeriksaan terkait luka di tangan dan kakinya, Selasa, 7 Desember 2021.

Terkait hal itu, Anjas di Thailand menegaskan bahwa yang dapat mengetahui penyebab luka di tangan dan kaki Danu, apakah karena alergi, terjatuh, atau terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, dan lain-lain, adalah tim ahli yang melakukan visum, yaitu dokter.

Anjas mengemukakan hal itu dalam segmen analisa berjudul DETIK AKHIR KASUS SUBANG !! INTEGRITAS PENYIDIK TAK USAH DIRAGUKAN ?? yang tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand, Sabtu, 11 Desember 2021.

"Itu adalah hal yang sangat ilmiah. Bukan bagian aku dan teman-teman untuk men-judge apakah luka yang dimiliki Danu berhubungan dengan kasus ini ataukah tidak. Jelas ada azas praduga tak bersalah," tuturnya.

Berdasarkan sejumlah jurnal yang ia baca dan keterangan dari dokter yang sempat ngobrol dengannya, tidaklah sulit mengetahui penyebab luka.

"Misalnya, banyak temanku yang kena knalpot kakinya. Itu kan luka knalpot typical sekali. Wah ini pasti kena knalpot. Ataupun juga luka karena cakaran, alergi, bahkan luka di wajah akibat jerawat, bisa diketahui," tuturnya.

Namun, untuk mengetahui penyebab luka di tangan dan kaki DanuAnjas mengatakan bahwa itu bukan wilayah dia, juga netizen untuk membahasnya, melainkan ditentukan tim dokter yang melakukan visum.

Baca Juga: Uang Bernilai Fantastiskah Dibalik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Mungkinkah Ada Oknum Yang Terlibat

Agak sensitif

Seperti telah diketahu sebelumnya, penyidik Polda Jabar juga menanyakan soal luka di kaki Danu pada pemeriksaan Senin. Sehari kemudian, Danu menjalani pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan.

Kuasa hukum DanuAchmad Taufan menjelaskan soal luka di kaki kliennya tersebut dalam video berjudul "Danu Tidak Pulang‼️Ada Apa ini⁉️" yang tayang di kanal YouTube Heri Susanto, 7 Desember 2021.

Menurut Achmad Taufan soal luka di tangan dan kaki Danu merupakan pertanyaan lama yang ditanyakan kembali dalam pemeriksaan terakhir.

"Masalah luka di kaki dan di tangan. (Kulit) Danu ini agak sensitif. Kalau garuk-garuk sedikit bisa luka. Makanya banyak bekas luka," ujar Achmad Taufan.

Achmad Taufan juga mengklarifikasi bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap Danu itu bukan test kebohongan tetapi test kesehatan dan kejiwaan.

Menurut laporan Heri Susanto, pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan Danu dilakukan di RS Sartika Asih.

Selama menjalani test kesehatan dan kejiwaan, Danu juga didampingi kedua orangtuanya dan Uanya yakni Ibu Lilis yang juga kakak dari korban, almarhumah Tuti Suhartini.

 

"Jadi setelah saya konfirmasi kepada tim penyidik, keberadaan orangtua Danu dan ibu Lilis dalam rangka mendampingi tes kesehatan Danu, biar Danu rileks. Setelah itu mereka pulang lagi ke Subang," tutur Achmad Taufan.

Pemeriksaan berjalan lancar

Selesai menjalani pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan, serta pemeriksaan lanjutan, Selasa 7 Desember 2021, malam, Danu keluar dari ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar bersama kuasa hukumnya, Achmad Taufan Soedirjo, dan tim.

Kepada wartawan, Achmad Taufan menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap Danu Selasa malam, tidak ada kaitan dengan test kesehatan Danu pada pagi harinya.

"Semuanya lancar. Danu juga enjoy, penyidik juga humanis. Jadi semuanya bagus lah," ujar Achmad Taufan.

Pengacara Danu itu juga menuturkan bahwa semua pertanyaan penyidik bisa dijawab Danu dengan baik.

"Insya Allah sudah selesai lah, sudah boleh pulang," kata Achmad Taufan.

Ketika ditanya apakah ke depan akan ada pemeriksaan lanjutan lagi terhadap DanuAchmad Taufan menyatakan belum tahu.

"Masalah pemeriksaan (lanjutan) kita belum tahu. Kita tunggu aja dari penyidik kapan," kata Achmad Taufan.

Ia juga menjelaskan pada pemeriksaan Senin, Danu bukan menginap di Polda Jabar, melainkan istirahat di hotel karena esoknya harus kembali ke Polda Jabar untuk memenuhi pemeriksaan kembali.

Baca Juga: Kesaksian Mimin, Istri Muda Yosef Dalam Babak Akhir Pengungkapan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Achmad Taufan pun menyampaikan harapan Danu agar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel tersebut bisa terungkap dan pelakunya segera diumumkan sebagai tersangka.

Pada Senin, 6 Desember 2021, Danu diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar dari siang hingga malam hari.

Saat itu, Achmad Taufan Soedirjo menjelaskan bahwa pemeriksaan Danu oleh penyidik Polda Jabar tersebut masih terkait dengan pemeriksaan lama di Polres Subang.

"Masalah puntung rokok, dan lain-lain," ujar Achmad Taufan mengungkapkan isi pertanyaan kepada wartawan.

Status Danu sendiri saat dipanggil penyidik Polda Jabar adalah sebagai saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Termasuk Danu, total ada 55 saksi. Beberapa di antaranya dianggap saksi penting sehingga menjalani pemeriksaan beberapa kali. 

Yosef yang merupakan suami Tuti Suhartini sekaligus ayah dari Amel menjadi saksi yang paling banyak diperiksa polisi, yaitu hingga 16 kali.

Yosef adalah juga pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi dua sekolah di Serangsari Subang, yaitu SMP dan SMKS Nasional.

Bertindak selaku ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah Yoris yang juga anak dari Yosef. Yoris juga berstatus sebagai saksi.

Ada juga Mulyana, adik Yosef, yang merupakan Ketua Komite SMA 1 Jalan Cagak yang berlokasi di depan TKP.

Selain itu, ada Mimin Mintarsih yang merupakan istri muda Yosef, juga anaknya, yaitu Arigi dan Abi, dan teman main Arigi.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah memasuki bulan ke-4. Hingga saat ini, tim penyidik Polda Jabar belum menentukan satu pun tersangka.

 
Hingga kini belum ada satu tersangkapun yang ditetapkan oleh pihak Kepolisian sejak dimulai awal penyelidikan 18 Agustus 2021.
 
Pihak kepolisian tidak mau gegabah dalam menentukan tersangka dalam kasus subang, dikarenakan pembunuhan ibu dan anak di Subang ini merupakan kategori pembunuhan berencana yang dilakukan secara matang dan profesional.

Namun sudah dapat dipastikan kasus Subang telah memasuki jelang penetapan tersangka dikarenakan masyarakat Indonesia sangat berharap sebelum pergantian tahun 2021 pihak kepolisian sudah menetapkan dalang dari pembunuh ibu dan anak di Subang.***

Editor: Danny tarigan

Sumber: YouTube Heri Susanto YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x