Siapapun Presiden Mendatang akan Hadapi Ancaman dan Tantangan Ini

- 19 Oktober 2023, 22:11 WIB
Sebanyak 210 PENDETA dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI berfoto bersama pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa
Sebanyak 210 PENDETA dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI berfoto bersama pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa /

Sebanyak 210 PENDETA dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI berfoto bersama pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa
Sebanyak 210 PENDETA dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI berfoto bersama pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa
Lebih jauh Putut Prabantoro menjelaskan, pada tahun 2045 Indonesia harus memiliki pemimpin yang berketahanan (the resilient generation). Dan pemimpin yang berketahanan hanya didapat dari generasi yang berketahanan juga – yang mampu bertahan dalam segala cuaca.

Namun demikian, pada kenyataannya, masih menurut Putut Prabantoro, dari berbagai kasus yang muncul, kedua generasi itu rapuh dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan hidup. Mereka membutuhkan perhatian khusus dari generasi sebelumnya. Disebutkan dengan contoh, muncul fenomena remaja sekarang dengan mudah mengakhiri hidupnya karena tidak mampu bertahan dalam kesulitan, tidak dipenuhi permintaan dan sebagainya.

Baca Juga: Demi Indonesia Emas, Bappenas Perlu Diminta Lakukan Riset Perilaku Remaja

Karena pengaruh media sosial dan dengan alasan mendapatkan follower ataupun subscriber, banyak remaja dari generasi Milenial dan generasi Z yang kemudian disadari atau tidak melanggar hukum, norma dan bahkan berperilaku yang tidak sesuai dengan Pancasila. Misalnya, seperti rental pacar, berbahasa kasar dan tidak santun, berbugil ria dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak yang akan muncul.

Ketua Panitia Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI Noh Ruku memberikan cendera mata kepada pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa
Ketua Panitia Konsultasi Nasional Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) PGI Noh Ruku memberikan cendera mata kepada pembicara AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, di Pondok Remaja PGI, Cisarua, Bogor, Kamis (19/10/2023). Foto: Istimewa
“Fenomena yang terjadi di tengah masyarakat ini menimbulkan keprihatinan. Bukan soal cara berpikir yang berbeda, tetapi masalah tantangan ketika mereka menjadi pemimpin negara sangat berbeda jauh baik dari segi bentuk ataupun kualitasnya. Indonesia membutuhkan generasi pemimpin yang berketahanan. Dan itu, hanya diwujudkan jika generasi Milineal dan Z juga memiliki karakter berketahanan, Dan itu hanya bisa jika pemerintah mendatang memulainya dari sekarang,” tegas Putut Prabantoro.

Taprof Bidang Ideologi Lemhannas ini mendorong para pemuka tersebut untuk melakukan riset tentang perilaku remaja di lingkungannya.

Selain itu juga memberi perhatian khusus kepada kedua generasi ini terutama tentang Pembangunan karakter yang berketahanan. Para pemuka agama itu juga diminta ambil bagian dalam kehidupan politik baik praktis ataupun tidak praktis terutama dalam pengambilan keputusan atau kebijakan publik. (Lucius GK)

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x