Perubahan Iklim Makin Nyata, Semua harus Bekerja Sama

- 10 Desember 2023, 01:48 WIB
Rachmat Witoelar
Rachmat Witoelar /Paviliun Indonesia COP UNFCCC/

SEPUTAR CIBUBUR - Profesor Rachmat Witoelar mengingatkan semua pihak bahwa ancaman perubahan iklim semakin nyata yang ditandai dengan semakin meningkatnya rata-rata suhu global.

Dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama, berkolaborasi melakukan aksi nyata untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Suhu rata-rata pada tahun 2022 lebih tinggi 0,91 derajat celsius dibandingkan periode 1951-1980," kata Rachmat Witoelar, penasehat senior Sekjen PBB bidang pembangunan berkelanjutan, di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 5 Desember 2023.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Sambungan Listrik Gratis Bagi 24 Ribu KK di Jabar

Rachmat merupakan tokoh penting dunia dalam isu perubahan iklim. Dia pernah menjabat sebagai Presiden COP13 yang berlangsung di Bali tahun 2007, yang menghasilkan dokumen Bali Road Map sebagai pijakan aksi pengendalian perubahan iklim global saat ini.

Rachmat mengingatkan, dampak perubahan iklim dirasakan semua makhluk hidup dibumi, namun yang paling rentan adalah keanekaragaman hayati, flora dan fauna yang tidak mampu beradaptasi terancam punah.

 

Dia mengingatkan, perubahan iklim terjadi karena emisi gas rumah kaca (GRK) akibat aktivitas manusia. Rachmat mengungkapkan, juara dunia pengemisi GRK adalah negara-negara maju seperti China, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang. Negara-negara tersebut berkontribusi pada sekitar 67% emisi GRK global pada tahun 2023.

Rachmat menyindir Negara-negara emiter terbesar GRK sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk melakukan aksi nyata pengendalian perubahan iklim.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x