Hasilkan 12 Ton Biji Kopi, Jalan Trans Papua Berpotensi Mengembangkan Ekonomi Komoditas

- 11 Maret 2024, 15:13 WIB
Potret jalan Trans Papua
Potret jalan Trans Papua /Muhammad Rafiq/dok. Kementerian PUPR

SEPUTARCIBUBUR- Jalan Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, membentang dari kota Sorong di Papua Barat Daya hingga Merauke di Papua Selatan, dengan total panjang mencapai 4.330 kilometer.

Di kiri dan kanan ruas jalan Trans Papua semula merupakan lahan tidur yang tidak menghasilkan apapun.

Sebagai bagian dari upaya penghijauan infrastruktur jalan nasional, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena menginisiasi masyarakat sekitar Jalan Nasional Trans-Papua di Papua Pegunungan untuk menanam kopi.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Jangan Jadi “Kapal Mabuk”

Kopi dipilih sebagai tanaman penghijauan di sana karena perawatannya yang mudah. Selain itu lokasi Wamena yang berada pada ketinggian 1.000 kaki di atas permukaan laut sangat cocok untuk ditanami kopi jenis Arabika.

Masa panen kopi berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus. Di sela-sela menunggu panen, masyarakat dapat menanam tanaman lain seperti cabai, nanas, dan sayur mayur.

Dengan demikian masyarakat mendapat penghasilan ekstra dari bertanam kopi di jalan nasional tersebut.

Baca Juga: Pasangan DWS dan Erina Gudono Didorong Maju di Pilkada Sleman

Empat belas kelompok tani di Distrik Bpiri, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pohon kopi yang ditanam di jalan Trans-Papua itu mampu memproduksi 10 ton biji kopi pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 12 ton pada tahun 2023.

Jalan Trans Papua memiliki arti penting sebagai infrastruktur penghubung antara daerah-daerah di provinsi tersebut, termasuk yang terisolasi.

Harapannya jalan Trans Papua bisa menjadi wadah bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan ekonomi komoditas.***

 

Sumber: kemenpupr

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x