SEPUTAR CIBUBUR - Swiss dan Serbia akan bertarung memperebutkan jatah terakhir Grup G untuk kursi babak knockout dalam ulangan pertandingan Piala Dunia 2018 yang bisa membakar kembali emosi kedua tim.
Dengan sudah mengemas tiga poin, Swiss terlihat berada dalam posisi lebih baik sebagai pendamping Brasil dari Grup G ke babak 16 besar.
Sebaliknya Serbia hanya memiliki satu pilihan agar bisa lolos ke babak knockout, yakni mengalahkan Swiss dalam laga ini.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Jepang vs Spanyol, Moriyasu Tidak Yakin Mampu Tumbang Spanyol
Jika mendapatkan hasil seri, maka itu hanya akan mempersulit Serbia, kecuali Kamerun menumbangkan Brazil dalam laga Grup G lainnya. Andai ini yang terjadi maka siapa pendamping Brazil akan ditentukan oleh selisih gol.
Swiss dan Serbia yang bersama Kamerun wajib menang jika ingin terus dalam putaran final Piala Dunia 2022, hanya pernah sekali berhadapan sebelum ini pada penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Pertandingan itu masih membekas dalam ingatan penggemar kedua negara yang mereka anggap sebagai pertandingan bernuansa sangat politis.
Ketika itu, gelandang Swiss Granit Xhaka yang lahir di Basel dari orang tua etnis Albania yang berasal dari Kosovo, merayakan golnya kala melawan Serbia dengan membuat simbol elang berkepala dua dengan tangannya yang merupakan simbol kaum nasionalis Albania seperti tertera dalam bendera Albania.