Network
SEPUTAR CIBUBUR – Pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga tentang pentingnya bangunan sehat. Salah satu teknologi penting dalam melengkapi bangunan sehat adalah sensor pengenalan wajah.
Menurut Colliers International Indonesia (Colliers) inovasi seperti sensor pengenalan wajah, sensor tanpa sentuhan, disinfektan kotak ultra violet (UV) akan terus digunakan, karena penggunaan tersebut merupakan investasi jangka panjang yang baik untuk gedung dan perusahaan.
“Selain sensor pengenalan wajah, untuk meningkatkan kualitas fasilitas, tim manajemen fasilitas perusahaan perlu mematuhi standar yang diberikan oleh peraturan setempat, atau pengetahuan yang terbaru dari para ahli,” ujar Christina Ng, head of facilities management Colliers Indonesia, dalam keterangan tertulis yang dilihat seputarcibubur.com, Selasa, 27 April 2021.
Baca Juga: Hindari Gelombang Tsunami Covid-19 seperti di India, Yuk Tahan Diri untuk Mudik
Bagi Colliers, bangunan yang sudah mulai berinvestasi pada teknologi dan fasilitas yang mengacu pada bangunan sehat, ketika kondisi pasar mulai membaik, pengembang dapat menjadikannya sebagai nilai jual.
Ketika persaingan terjadi, efek nilai tambah yang ditawarkan sebuah bangunan akan menjadi daya tarik dan eksklusivitas tersendiri.
Baca Juga: Lagi, Indonesia Terima 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Melalui Kerjasama Multilateral COVAX
Menurut Andy Harsanto, head of real estate management services Colliers Indonesia, inovasi dan teknologi dalam jangka panjang dapat dilihat sebagai standardisasi baru sebuah gedung dan tempat kerja. “Tidak menutup kemungkinan tingkat kesehatan suatu gedung dan tempat kerja akan menjadi komponen baru yang dicari dan dibutuhkan oleh penghuninya,” ujar dia, dalam keterangan tertulis yang sama.
Colliers menilai, belajar dari pandemi Covid-19 secara langsung untuk membentuk masa depan properti secara strategis dan penggunaannya, menciptakan lingkungan bangunan yang sehat di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, dan bahkan tempat kerja, inovasi teknologi memiliki peran yang cukup besar. Sebagian besar teknologi ini sudah diperkenalkan sebelum pandemi, namun dengan kehadiran Covid-19, penggunaan teknologi ini menjadi lebih familiar.
