Suara Hati Guru untuk Tapera

- 16 Juni 2021, 17:52 WIB
ilustrasi rumah sederhana
ilustrasi rumah sederhana /dok kementerian pupr

 

SEPUTAR CIBUBUR – Kehadiran Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bisa menjadi angin segar bagi aparatur sipil negara (ASN). Asas gotong royong yang menjadi pijakan beroperasinya Tapera diharapkan mampu memudahkan ASN dalam mewujudkan keinginan memiliki hunian impian.

“Kalau dikelola dengan benar, Tapera sangat membantu. Karena membantu pekerja untuk mendapatkan KPR (kredit pemilikan rumah) dengan bunga rendah yang dipotong otomatis dari gaji. Sehingga nggak akan kerasa, nabung sedikit demi sedikit,” ujar Ratna, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Wangunjaya, Banjarwangi, Garut, Jawa Barat saat berbincang dengan seputarcibubur.com melalui pesan tertulis, Rabu 16 Juni 2021.

Perempuan berusia 26 tahun ini mengaku belum menjadi peserta Tapera sekalipun statusnya adalah pegawai negeri sipil (PNS). Sekalipun demikian, perempuan yang baru dua tahun menjadi PNS itu mengaku berminat menjadi peserta Tapera.

Baca Juga: Dana ASN di BP Tapera Siap Dipupuk Lewat Pasar Modal

“Semoga dengan adanya Tapera, mempermudah para pekerja untuk dapat rumah yang layak dan nyaman. Semoga penerapannya juga dapat menueluruh dan tepat sasaran. Sehingga timbal baliknya bisa memotivasi para pekerja untuk meningkatkan loyalitas dan semangat kerjanya,” papar Ratna yang kini tinggal di rumah orang tuanya itu.

Guru lainnya, yakni Fahrul, mengaku ingin menjadi peserta Tapera bila memang program itu membantu ASN memperoleh hunian yang layak dan nyaman dengan cara KPR.

“Hal itu mengingat pada saat ini susah mencari rumah dengan biaya terjangkau sesuai gaji UMR di Jakarta,” ujar pria berusia 24 tahun yang sudah bekerja enam tahun di salah satu sekolah dasar di Jakarta kepada seputarcibubur.com.

Baik Ratna maupun Fahrul sama-sama mengaku belum tahu ada program Tapera. Pastinya, mereka berdua ingin menjadi peserta Tapera jika manfaat yang diterima sesuai dengan tujuan lahirnya Tapera.

Sama dengan kedua guru muda itu, Anggga, seorang pekerja Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di Jakarta, juga mengaku ingin mendaftar menjadi peserta Tapera. “Jika ada pendaftaran saya akan ikut dalam program itu karena pada zaman sulit saat ini, mencari pekerjaan sangat susah dan mustahil untuk membeli rumah dengan gaji Rp 4,2 juta per bulan,” ujar pria berusia 24 tahun yang bekerja di salah satu kantor kecamatan di Jakarta tersebut kepada seputarcibubur.com.

Halaman:

Editor: Yetto Parceka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x