Ridwan Kamil: Jalan-jalan Tikus Sudah Disekat Hingga Tikus pun Tidak Bisa Mudik ke Jawa Barat

5 Mei 2021, 16:17 WIB
Ridwan Kamil peringatkan pemudik untuk tidak curi-curi start mudik ke Jawa Barat /Tangkap layar Metro TV

SEPUTAR CIBUBUR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menegaskan akan menindak tegas pemudik yang masih ngotot mudik ke Jawa Barat saat Lebaran Idul Fitri.

Menurut Ridwan Kamil, pemerintah daerah tidak hanya melarang mudik (perpindahan antar daerah) tapi mudik lokal pun sudah tidak diperkenankan. Yang boleh hanya untuk pergerakan orang-orang yang memang bekerja esensial, tapi tidak dalam konteks mudik.

“Akhir-akhir ini terjadi peningkatan (pemudik), kemarin dan hari ini orang-orang yang masih memaksa curi-curi start, sehingga Jawa Barat sudah siaga satu di 158 titik penyekatan, termasuk di jalan-jalan tikus, juga kita sekat oleh polsek-polsek, sehingga tikus pun tidak bisa mudik ke Jawa Barat,” kata Ridwan dengan tegas, saat jadi narasumber di salah satu stasiun televisi, hari ini, Kamis, 5 Mei 2021.

Baca Juga: Kocak, Jenderal Kerajaan Sunda Nusantara Kepergok Polantas di Gerbang Tol Cawang

Ridwan mengatakan, Jawa Barat selama ini merupakan tujuan mudik sekitar 6 juta orang, juga menjadi perlintasan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari survei Satgas Covid-19 Jawa Barat, masih ada tujuh persen atau sekitar 400 ribuan pemudik yang harus diwaspadai yang ngotot mudik ke wilayah-wilayah Jawa Barat.

“Intinya kami tetap tegas dan persuasif, tapi humanis, sambil kami persiapkan secara teknis mengetesan rasia tes antigen di rest area dan memurbalikkan di titik-titik tertentu,” ungkapnya.

Jika itu masih bocor, lanjut Ridwan, maka di kampung-kampung pemerintah daerah sudah menyediakan sekitar 2.500 ruang isolasi di desa-desa, hingga kalau pemudik ngotot tetap pula, maka akan langsung diisolasi selama lima hari.

Baca Juga: Ngeri...,Delapan Ekor Singa Asia Positf Covid-19 di India

“Karena kejadian di Jawa Barat tahun lalu, ada ibu sepuh  terpapar Covid-19, karena anaknya menjenguk saat mudik,” kata Ridwan.

Selain itu, lanjutnya, ada tantangan lain,  menjelang lebaran ini banyak sekali orang shopping ke pusat-pusat belanja, hingga Pemprov Jawa Barat sudah menugaskan petugas-petagus untuk menghitung kapasitas pusat perbelanjaan 50 persen.

“Kami tidak mau kejadian (seperti) di Tanah Abang ramainya kemarin luar biasa, karena tidak ada pembatasan. Karena itu di pintu-pintu mal dan pasar kita minta petugas untuk menghitung, kalau sudah 50 persen orang harus ngantri dulu,” ujarnya.

Saat ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, padahal sebelumnya dari bulan Maret 2021 sudah tidak ada zona merah, tapi minggu ini ada dua zona merah. “Saya duga pasti akibat kerumunan-kerumunan mudik yang sudah curi-curi start,” pungkas Ridwan. ***

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler