Marak Investasi Bodong Sejenis Binomo dan Robot Trading, Pakar UGM: Darah Muda, Ingin Cepat Kaya

12 Februari 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Investasi bodong /Pixabay/geralt/

SEPUTAR CIBUBUR - Kasus investasi bodong makin marak belakangan.

Sepanjang tahun 2021, Bappebti bahkan sudah memblokir 1.222 domain situs website perdagangan berjangka komoditi tanpa izin dan judi berkedok trading.

Dari ribuan website tersebut, terdapat 92 domain opsi biner yang diblokir seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex serta platform lain sejenisnya.

Baca Juga: Mantap, Polri Bakal Siapkan Posko Pengaduan Bagi Korban Penipuan Robot Trading

Bappebti juga memblokir 336 robot trading seperti Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro serta perusahaan lain yang sejenis.

Menanggapi maraknya investasi bodong, pengamat perbankan, keuangan dan investasi UGM, Eddy Junarsin, Ph.D menjelaskan analisisnya.

“Ya karena sifat dasar manusia tidak sabaran pengin cepat kaya. Terutama anak muda yang sering disebut darah muda, pengin cepat lantas gegabah dalam berinvestasi," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu 12 Februari 2022.

Baca Juga: Bareskrim Polri: Investasi Bodong FBS Trader Tawarkan Sisitem Zero Spread untuk Tipu Nasabah

Sikap gegabah ini, menurut Eddy, memang bisa jadi karena ketidaktahuan. Tetapi bisa pula karena tuntutan situasi, dan itu sebagai pilihan yang berisiko tinggi.

“Memang semakin tinggi hasil atau return yang diharapkan semakin tinggi risiko yang harus ditempuh. Ini sangat alami dan karenanya minimal harus tahu pengetahuan dasar soal apa itu investasi," paparnya.

Eddy mengakui cara aman berinvestasi memang menaruh uang dengan dideposito berjangka.

Hal itu dinilainya aman meskipun hasilnya sangat kecil sebesar 2,5 persen per tahun atau membeli surat berharga negara yang besarannya 4-5 persen per tahun.

Oleh karena itu, ia berharap sikap kehati-hatian para milenial muda sebelum melakukan trading. Menurutnya para milenial ini sangat perlu membekali diri pengetahuan terkait produk-produk keuangan.

Disamping itu, mereka pun diharapkan mengikuti guidence yang disarankan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sebab, guidance milik OJK mirip BPOM jika itu di industri obat yaitu memastikan semua telah teruji melalui berbagai uji klinis.

“Meski tidak ada yang aman 100 persen setidaknya produk investasi yang sudah dilisensi oleh OJK bisa menjadi acuan untuk masyarakat umum," jelasnya.

Karena investasi lagi tren di kalangan muda dan bisa dilakukan siapapun dengan latar belakang apapun, Eddy pun berharap ada semacam materi soal pengelolaan keuangan yang bisa disampaikan ke semua program studi.

Baca Juga: Member Net89, DNA Pro, Auto Trade Gold, Simak Nih, Bappebti Nyatakan Larangan WD Hoax!

Edukasi atau literasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dasar tentang produk investasi.

“Karena kebanyakan di anak muda saat ini kan tidak sabaran, lebih instan, lebih melek teknologi, memiliki kepercayaan diri tinggi, tidak suka pekerjaan yang sifat rutin. Saya kira penting sekali memberikan pada mereka materi soal pengelolaan uang atau apalah karena sayang sekali kalau bakat-bakatnya bagus tetapi melakukan kecerobohan atau gegabah karena tidak tahu. Tapi kalau sudah tahu, namun gegabah itu kan pilihan hidup," tandasnya. ***

Editor: sugiharto basith budiman

Tags

Terkini

Terpopuler