IHSG Hari ini 16 Jan 2023 Potensi Menguat, Bursa AS dan Asia Catat Kenaikan Karena Turunnya Inflasi

16 Januari 2023, 09:10 WIB
IHSG /Brain Sihotang/ANTARA/Muhammad Adimaja

SEPUTAR CIBUBUR - IHSG ditutup menguat 0,2% ke 6,641 pada perdagangan akhir pekan kemarin (13/1) dan masih didominasi dengan volume pembelian. Selama IHSG masih mampu bertahan di atas 6,557 sebagai supportnya.

Posisi IHSG nampaknya sudah menyelesaikan wave v dari wave (c) dari wave [y] dari wave B pada label merah. Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji ke 6,730 hingga 6,844 dalam jangka pendek.

Bursa Wall Street mencatat kenaikan. Pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,33%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 0,40%, sementara indeks Nasdaq naik lebih tinggi sebesar 0,71%.

Baca Juga: Polisi Gerebek Apartemen di Cengkareng yang Dijadikan Markas Judi Online, 24 Operator Ditangkap

Pada hari Jumat, saham di Wall Street mengakhiri minggu ini di zona hijau karena investor mencerna pendapatan bank di AS. S&P dan Nasdaq masing-masing membukukan minggu positif kedua berturut-turut dan kinerja mingguan terbaik sejak November

JPMorgan Chase mencatat pendapatan yang melebihi ekspektasi, namun menyatakan akan menyisihkan lebih banyak uang untuk menutupi kerugian kredit. Bursa Eropa mengalami kenaikan.

Penurunan ekspektasi inflasi dari konsumen bertepatan dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan tingkat kenaikan suku bunga dalam beberapa minggu, dan segera mengakhirinya.

Survei sentimen konsumen Universitas Michigan pada hari Jumat menunjukkan prospek inflasi satu tahun turun menjadi 4%, penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan level terendah sejak April 2021.

Baca Juga: Hotman Paris Anggap Sunan Kalijaga Sok Tahu Kasus KDRT Venna Melinda, Hanya Dengan Telepon Ferry Irawan

Inggris melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2% YoY pada November 2022, di bawah ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi Jerman untuk FY22 sebesar 1,9% YoY, di atas perkiraan.

Bursa Asia Pasifik mencatat penguatan. Pada Jumat lalu hampir semua bursa regional Asia Pasifik mencatat penguatan setelah AS melaporkan inflasi Desember 2022 sebesar 6,5% YoY, sesuai ekspektasi.

Selama akhir pekan, China melaporkan lonjakan hampir 60.000 kematian akibat Covid sejak mencabut pembatasan bulan lalu. Pengumuman itu muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengkritik China, menuduhnya tidak melaporkan kematian.

Bursa yang mencatat kenaikan cukup signifikan di antaranya Shenzen Index dan SSE Composite Index. Namun di sisi lain Nikkei terkoreksi. Korea Selatan memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bp ke level 3,5%, sesuai ekspektasi.

Rupiah melanjutkan tren penguatan terhadap USD Jumat lalu dan sempat berada di posisi IDR 15.130 per USD. ***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Yahoo Finance BNI Sekuritas dailyfx.com CNBC

Tags

Terkini

Terpopuler